Ilustrasi COVID-19 di China. (Foto: Getty Images/Getty Images) |
China menuding Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mempolitisasi pencarian asal-usul virus Corona. Hal itu menyusul kritik kepada China yang disebut tak transparan perihal data COVID-19.
Sebelumnya, WHO mendesak China untuk memberikan data mentah terkait kemungkinan virus Corona menyebar dari hewan liar, yang tidak kunjung dibagikan kepada WHO dan komunitas ilmiah internasional.
Mereka juga meyakini, China sebenarnya memiliki lebih banyak informasi terkait asal-usul COVID-19 yang hingga kini telah menewaskan 7 juta orang selama tiga tahun terakhir.
"Kami mendesak orang-orang yang relevan dari Organisasi Kesehatan Dunia untuk kembali ke sikap ilmiah dan tidak memihak, dan tidak secara aktif atau dipaksa menjadi alat bagi individu mempolitisasi asal-usul COVID-19," beber direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Shen Hongbing, dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Senin (10/4/2023).
Dalam konferensi pers di Kantor Informasi Dewan Negara, Shen merujuk pada penyelidikan bersama awal antara China dan WHO yang dilakukan di Wuhan pada 2021. Menurutnya, China telah memberikan semua informasi relevan tentang asal-usul COVID-19 dan tidak merahasiakan setiap kasus, sampel, hasil pengujian, dan analisis.
"Baru-baru ini, pejabat individu dan pakar Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan pandangan mereka dan dengan tergesa-gesa menyangkal hasil dari waktu itu, yang sepenuhnya bertentangan dengan semangat sains, dan tidak dapat ditoleransi oleh komunitas ilmiah China, dan tidak dapat diterima oleh dunia global. komunitas ilmiah," ungkap Shen.
Tuntutan WHO kepada China
Awal pekan ini, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta China untuk bersikao kooperatif dan membagikan datanya terkait asal-usul COVID-19. Menurutnya, data terkait asal Corona kemungkinan dari hewan anjing rakun seharusnya diberikan sejak tiga tahun lalu.
"Tanpa akses penuh ke informasi yang dimiliki China, Anda tidak dapat mengatakan ini atau itu," ungkap Tedros.
"Semua hipotesis ada di atas meja. Itulah posisi WHO dan itulah mengapa kami meminta China untuk bekerja sama dalam hal ini," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "China Tuntut Balik WHO usai Didesak Transparan soal Asal-usul COVID-19"