Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden) |
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa gaji dokter di Indonesia masih belum merata. Hal ini berlaku untuk semua dokter, baik dokter umum maupun dokter spesialis.
"Saya belum berani bilang, tapi memang tidak merata," kata Menkes dalam Dialog JDN secara daring, Minggu (9/4/2023).
Menkes mengatakan jika dibandingkan dengan profesi atau pekerjaan lain, gaji dokter sebenarnya tidak bisa dikatakan kecil. Menurutnya, di awal merintis beberapa profesi seperti akuntan, teknisi, dan profesi lainnya justru pendapatannya jauh lebih kecil.
Meski begitu, Menkes memahami bahwa selama ini ekspetasi para dokter dapat memiliki pendapatan yang cukup. Namun, nyatanya yang terjadi malah jauh di bawah ekspektasi.
Maka dari itu, menurutnya pendapatan para dokter memang harus diperbaiki, setidaknya merata. Misalnya, dokter yang melakukan pengabdian di daerah terpencil jangan sampai pendapatannya juga kecil.
Ia mengatakan perlu adanya penetapan gaji atau fixed salary untuk dokter.
"Saya paham ekspektasi dokter itu kan dapat income yang tinggi," tuturnya.
"Idealnya memang harus dikasih fixed salary, tapi jujur memang belum kuat kapasitas keuangan kita. Tapi ini harus dimulai," jelas Menkes.
Saat ini, Menkes mengakui data terkait pendapatan para dokter masih belum terekam dengan baik. Ia juga belum bisa memastikan rumah sakit mana yang memberi gaji kepada dokternya dengan pendapatan di bawah standar.
Dalam penjelasannya, Menkes juga menyebut pihaknya akan melakukan reformasi di rumah sakit-rumah sakit. Ini menyoal perubahan pendapatan yang akan dilakukan bulan depan, yakni pada bulan Mei.
"Saya akan mulai bulan depan di rumah sakit vertikal. Kalau saat dicoba ternyata rumah sakit bisa, maka kita bisa menaikkan basic salary para dokter ini," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Menkes Akui Gaji Dokter di Indonesia Tak Merata"