Ilustrasi obat tetes mata. (Foto: Thinkstock) |
Kasus korban tewas dan kehilangan penglihatan terkait penggunaan obat tetes mata terkontaminasi di Amerika Serikat bertambah. Dilaporkan ada 2 orang tewas dan 6 orang lainnya mengalami kehilangan penglihatan.
Obat tetes mata tersebut sebelumnya diketahui terkontaminasi bakteri 'kebal obat' Pseudomonas aeruginosa yang sebelumnya tidak terdeteksi di Amerika Serikat.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengungkapkan jumlah total kematian terkait wabah Pseudomonas aeruginosa pada 15 Mei sudah mencapai empat orang. Sedangkan untuk kasus kehilangan penglihatan dan pembengkakan mata mencapai 14 kasus.
Kasus tersebut terkait dengan produk obat tetes mata buatan EzriCare yang saat ini sudah ditarik dari peredaran oleh produsennya, Global Pharma Healthcare PVT Limited. Produk obat tetes mata tersebut berbasis di India.
"Pasien harus berhenti menggunakan EzriCare atau air mata buatan Delsam Pharma dan salep buatan Delsam Pharma sambil menunggu informasi tambahan dan panduan dari CDC dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS," ucap pihak CDC dalam pernyataannya dikutip dari Insider, Senin (22/5/2023).
Hingga saat ini sudah ada 18 negara bagian di AS yang melaporkan kasus terkait penggunaan obat tetes mata EzriCare, yaitu California, Colorado, Connecticut, Delaware, Florida, Illinois, North Carolina, New Jersey, New Mexico, Nevada, New York, Ohio, Pennsylvania, South Dakota, Texas, Utah, Washington, and Wisconsin.
CDC meminta masyarakat yang menggunakan obat tetes mata tersebut dan mengalami gejala infeksi untuk segera melakukan pemeriksaan medis. Gejala yang kerap muncul antara lain adalah keluarnya cairan dari mata, rasa tidak nyaman, kemerahan, nyeri, hingga penglihatan kabur.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kasus Kematian Terkait Obat Tetes Mata Tercemar di AS Bertambah, Ini Gejalanya"