Hagia Sophia

20 May 2023

Untuk Atasi Angka Kelahiran yang Makin Anjok di China, Ini Usulan Pakar Demografi

Angka kelahiran anak di China makin anjlok. (Foto: REUTERS/Tingshu Wang)

Demi mendongkrak angka kelahiran yang anjlok di China, ahli demografi menyarankan pemerintah untuk membayar para pasangan yang memiliki anak dengan 'gaji sebagai orang tua', layaknya gaji dari pekerjaan-pekerjaan lainnya.

Usulan tersebut muncul lantaran kini pemerintah China sedang berjuang untuk mengatasi kemerosotan populasi di tengah populasi yang menua. Ditambah, banyak warga berusia muda di China enggan memiliki anak.

Bulan lalu, India resmi menyalip China sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia dengan perkiraan populasi 1,42 miliar, sedangkan populasi China 1,41 miliar tahun lalu.

Tahun lalu, China mengalami penurunan populasi untuk pertama kalinya dalam enam dekade, dengan 9,56 juta bayi lahir, jauh lebih rendah dari 16,4 juta pada tahun 2012.

Ahli demografi Huang Wenzheng, rekan senior dari think tank Center for China and Globalization (CCG) yang berbasis di Beijing, menyebut angka kelahiran yang rendah di China pada dasarnya disebabkan oleh kurangnya kebijakan dan insentif untuk mendorong orang memiliki anak.

"Kita harus menganggap memiliki anak dan membesarkan mereka sebagai pekerjaan," kata Huang dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Jumat (19/5/2023).

"Orang yang melakukan pekerjaan normal dalam produksi material atau industri jasa memiliki gaji. Tetapi tentang melahirkan dan membesarkan anak, orang hanya memberikan kontribusi tanpa keuntungan finansial. Ketika orang menemukan tidak banyak manfaat memiliki anak, mereka akan memiliki sedikit minat untuk melakukannya," sambungnya.

Menurutnya, meskipun reproduksi manusia penting untuk perkembangan sosial dan ekonomi, masyarakat umumnya tidak menilai adanya keuntungan nilai ekonomi dari membesarkan anak.

"Untuk masyarakat mana pun, lebih berarti bagi seseorang untuk memiliki bayi daripada melakukan pekerjaan yang dapat digantikan oleh AI. Jadi orang itu harus dibayar untuk memiliki anak," beber Huang lebih lanjut.

Namun begitu, salah satu pendiri organisasi hak dan kesetaraan perempuan, Feng Yuan yakin pemberian gaji orang tua juga tidak akan sepenuhnya menyelesaikan masalah. Pasalnya, hingga kini, masih banyak dampak negatif yang dialami perempuan di tempat kerja setelah memiliki anak.

"Kita juga harus mengatasi masalah lain. Kita harus membiarkan pria dan wanita berbagi tanggung jawab keluarga, menyediakan taman kanak-kanak yang terjangkau, membangun suasana sosial yang memperlakukan wanita secara setara, dan membuat pendidikan yang adil dan berkualitas serta perumahan murah dapat diakses," beber Feng.




























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Angka Kelahiran China Makin Anjlok, Pakar Usul Pemerintah Beri Gaji Orang Tua"