Ilustrasi polio (Foto: iStockphoto) |
Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinkes DKI dr Ngabila Salama mencatat sebanyak 99 kasus yang diduga polio dari data 1 Januari hingga 19 Mei. Dari total 99 kasus dugaan polio tersebut, sebanyak 46 di antaranya dipastikan negatif.
"Dari 99 terduga, hanya 46 yang masih dalam kriteria pengambilan spesimen tinja, karena jarak dari gejala awal sampai diambil tinja harus maksimal 14 hari. Dan semuanya negatif," kata kepada detikcom, Jumat (19/5/2023).
Ngabila mengungkapkan, penyebaran dari 99 kasus diduga polio tersebut ditemukan di Jakarta. Berdasarkan data yang berikan kepada detikcom, wilayah Jakarta yang paling banyak mencatat kasus diduga Polio adalah Jakarta Timur.
"Jakarta Pusat 5 (kasus), Jakarta Utara 17, Jakarta Barat 25, Jakarta Selatan 18, Jakarta Timur 33, Kepulauan Seribu 1," ujarnya.
Karenanya, Dinkes DKI terus melakukan tindakan pencegahan dengan penemuan kasus cepat dan juga pencegahan dengan meningkatkan capaian imunisasi rutin.
"Terutama di daerah padat penduduk dan capaian imunisasi rendah. Capaian imunisasi polio di DKI Jakarta sejak 2019 sd 2022 mencapai target di atas 95 persen kecuali saat pandemi th 2020," katanya lagi.
"Prinsip imunisasi adalah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Mari segera lengkapi imunisasi," sambungnya.
Muncul di Purwakarta gegara Tak Divaksin
Sebelumnya, kasus positif Polio sempat ditemukan di Purwakarta. Kepala Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr Rochady Hendra Setya Wibawa, SpOG, M Kes, mengungkapkan, kemunculan kasus polio tersebut disebabkan karena tak mendapatkan vaksinasi.
Adapun kasus polio di Purwakarta disebabkan oleh virus Polio strain 2. Anak yang terpapar diketahui belum mendapatkan vaksinasi yang mampu melawan virus tersebut.
Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2014, Indonesia dianggap bebas polio strain 2, sehingga pada tahun 2016 pemerintah hanya fokus memberikan vaksinasi yang mengandung polio strain 1 dan 3.
"Polio itu ada 3 strain. polio 1,2, dan 3. Jadi 2014 itu dianggap sudah bebas polio strain 2. Jadinya tadinya vaksinasi trivalen yang tiga macam itu, vaksin itu yang kandungannya ada 3 virus, strain 1, strain 2, strain , karena kita 2014, dianggap sudah bebas polio strain 2, mulai 2016, yang diberikan adalah bOPV," ucapnya saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/5/2023).
"Jadi strainnya strain 1 dan strain 3, tidak diberikan yang adanya strain 2. Jadi, pada saat Purwakarta ditemukan kasus ada strain 2, berarti anak-anak kita yang dikasih vaksinasi polio mulai dari 2016, dia kan tidak pernah terpapar vaksinasi strain ke 2," ucapnya lagi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Fakta-fakta Dugaan Polio di Jakarta, 46 dari 99 Kasus Dipastikan Negatif"