Hagia Sophia

26 June 2023

Akibat Penyakit Langka, Pria Ini Pertumbuhannya Berhenti Saat Usia 12 Tahun

Ilustrasi pria 23 tahun yang 'terjebak' dalam tubuh anak berusia 13 tahun. (Foto: Getty Images/iStockphoto/towfiqu ahamed)

Luiz Augusto Marcio Marques atau biasa dikenal sebagai Guto, merupakan seorang pria kelahiran Passo Fundo, Brazil yang memiliki kehidupan yang berbeda. Guto hanya memiliki kehidupan normal sampai usianya 7 tahun saja.

Pada saat itu, Guto mengalami sakit kepala yang sangat menyiksa, seiring berjalannya waktu kondisi tersebut semakin sering dirasakan oleh Guto. Sakit kepala tersebut mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-harinya, termasuk sekolah.

Tidak ada dokter yang dapat mendiagnosis kondisinya dengan benar, beberapa dokter mengatakan bahwa hal yang terjadi pada Guto disebabkan oleh virus, kondisi psikologis atau kondisi yang dibuat-buat oleh Guto lantaran Ia memang malas.

Guto sempat mengalami kejang dan dilarikan ke rumah sakit kota. Lelaki itu didiagnosis mengidap kraniofaringioma, jenis tumor otak yang sangat langka. Kraniofaringioma hanya terjadi sekitar satu dari sejuta orang.

Ketika itu, dokter memberitahu salah satu keluarganya bahwa Guto harus menjalani tindakan operasi untuk mengangkat sebagian tumor, atau jika tindakan ini tidak dilakukan akan mengancam nyawa Guto. Dokter juga menjelaskan bahwa operasi tersebut dapat membawa banyak risiko. Lantaran lokasi tumor Guto dapat menyebabkan kehilangan kemampuannya untuk berjalan, bebicara atau menggerakkan matanya dan mempengaruhi pertumbuhannya.

Pada akhirnya, saat itu keluarganya memutuskan untuk menerima risiko tersebut dan menyetujui tindakan operasi agar dapat menyelamatkan nyawa Guto. Pasca operasi, Guto ditempatkan di ruang kaca yang mana dokter akan mengamatinya selama 24 jam. Beruntung, Guto dapat pulih dengan baik.

Namun dokter juga memberitahu kabar yang tidak baik, yaitu Guto terkena dampak operasi tersebut, bahwa kemungkinan besar pertumbuhannya akan berhenti secara normal pada satu usia. Untuk kejadiannya tidak bisa dipastikan apakah dalam jangka waktu satu tahun, dua tahun atau tiga tahun.

Guto berhenti tumbuh ketika Ia berusia 12 tahun, saat ini Guto berusia 23 tahun dan terlihat sepuluh tahun lebih muda. Pada saat itu dokter hanya melakukan pengangkatan tumor sebesar 20 persen, sehingga Guto harus harus menjalani beberapa sesi kemoterapi untuk menyusutkan tumor.

Selain itu juga dokter menawarkan untuk menggantikaan fungsi kelenjar pituitari pada tubuh Guto dengan menyuntikkan hormon pertumbuhan, namun cara ini dapat berisiko dapat memperbesar tumor. Keluarga Guto memutuskan untuk tidak melakukan tindakan tersebut.

Saat pertumbuhannya berhenti, hidup Guto berubah. Tantangan terbesar baginya ialah menerima kondisinya, bahwa ia tidak dapat bertumbuh lagi. Ketika itu, Guto memberontak, berhenti bicara dengan siapa pun di sekolahnya. Namun, keluarganya merupakan satu-satunya yang mampu mengatasi kesedihannya.

Dikutip dari BCC, Guto memberikan pernyataan bahwa ia tidak peduli dengan orang lain lagi. Guto dapat berteman dengan keluarganya yang tidak pernah menghakiminya dan dapat menerima Guto apa adanya.

Pada saat ini, Guto berusia 23 tahun dengan tinggi badan 162 cm dan berat sekitar 50 kg. Ia terlihat berusia 13 tahun. Guto sudah bisa menghiraukan kondisi yang dialami dan pemikiran orang lain tentangnya.

Ia merasa bersyukur masih bisa hidup setelah melakukan kemoterapi selama beberapa tahun dan menjalankan 12 operasi besar, termasuk satu untuk memasang katup drainase serebrospinal di tengkoraknya. Kondisi Guto saat ini, masih memiliki tumor seukuran kacang polong, namun sudah tidak lagi mengalami sakit kepala.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pria 23 Tahun Terjebak di Tubuh Bocah 13 Tahun gegara Penyakit Otak Langka"