Hagia Sophia

26 June 2023

Pria Lansia Ini Alami Kondisi Deja Vecu Akibat Komplikasi Penyakit Alzheimer

Ilustrasi deja vecu. (Foto: Getty Images/Nikada)

Seorang pria berusia 80 tahun di New South Wales, Australia mengalami kondisi langka yang disebut dengan deja vecu. Kondisi ini menyebabkan pria tersebut menganggap peristiwa hidupnya berulang.

Deja vecu juga pernah diangkat dalam sebuah film Hollywood yang berjudul Groundhog Day.

Deja vecu sendiri merupakan komplikasi dari penyakit Alzheimer. Kondisi ini merupakan kesan persisten bahwa setiap pertemuan baru hanya pengulangan dari pengalaman sebelumnya.

Fenomena ini dicatat dalam jurnal BMJ Case Reports pada Mei lalu. Dalam jurnal tersebut, pria yang tidak disebutkan identitasnya ini meyakini bahwa ia sedang mengulangi hari yang sama berulang kali. Sementara, keluarganya telah meyakini bahwa hal yang dialami merupakan imajinasinya saja.

Kepada tim peneliti, pria pengidap deja vecu ini mengatakan bahwa setiap hari adalah pengulangan dari hari sebelumnya. Di mana pun ia pergi, orang-orang yang sama berada di sisi jalannya dan orang yang sama turun dari mobil dengan pakaian yang sama, membawa barang yang sama, mengatakan hal yang sama, tidak ada sesuatu yang baru.

Jurnal tersebut mengatakan, lansia ini menghubungi seorang teknisi TV lantaran ia mengira televisinya selalu menayangkan berita yang sama secara berulang. Pada saat membaca juga ia merasa bahwa e-readernya (alat membaca buku elektronik) rusak dan selalu menampilkan halaman buku yang sama.

Para ilmuwan tidak tahu persis hal apa yang memicu terjadinya deja vecu. Akan tetapi beberapa orang dari tim peneliti berpikir bahwa kejadian ini berhubungan dengan disfungsi hipokampus atau bagian otak yang membantu mengubah ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang.

Pria tersebut sering tidak mengerti apa yang terjadi padanya dan mungkin ia mengembangkan keyakinan palsu delusi untuk membenarkan persepsinya. Pada saat pemeriksaan cairan serebrospinal pada pria tersebut, dokter menemukan kadar protein amiloid beta-42 yang rendah tetapi kadar protein tau yang tinggi. Hal ini menunjukkan adanya penyakit Alzheimer.

Pihak keluarga sudah bersikap biasa saja dalam menanggapi hal yang dialami pria tersebut. Tetapi, mereka sudah tidak bisa meyakinkan terkait hal yang dialami pria ini hanyalah imajinasi.

Dua tahun setelah timbulnya deja vecu, gejala recollective confabulation (RC) pada memori otaknya masih sering mengganggu. Tim medis memperingatkan agar pria tersebut harus tetap tinggal dalam rumah dan dilakukan perawatan mandiri, serta selalu berada dalam pengawasan keluarganya.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pria 23 Tahun Terjebak di Tubuh Bocah 13 Tahun gegara Penyakit Otak Langka"