Foto: Getty Images/iStockphoto/ktsimage |
Belakangan, 'Disease X' menjadi sorotan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah ahli di dunia. Pasalnya meski belum diketahui pasti jenis penyakit dan sumbernya, penyakit ini dikhawatirkan bakal menjadi pandemi baru dan bersifat lebih mematikan daripada COVID-19.
Pada Juni tahun lalu, seorang pakar kesehatan Inggris pernah memperingatkan pemerintah setempat untuk mengantisipasi kemunculan 'Disease X'. Saat itu di London, muncul juga laporan kasus virus Polio yang ditemukan dalam sampel limbah, dibarengi kasus cacar monyet, demam Lassa, dan flu burung dalam beberapa tahun terakhir.
Konsultan Senior, Penyakit Dalam, Rumah Sakit Paras, dr Sanjay Gupta, menyebut memang belum ada informasi yang jelas terkait jenis penyakit tersebut. Namun, penyakit tersebut disebutnya berpotensi menjadi epidemi internasional, dengan karakteristik gejala yang mirip dengan virus Corona.
"Kami tidak memiliki cukup informasi tentang patogen ini, yang merupakan entri terbaru dalam daftar penyakit prioritas. Namun, diklaim dapat menyebabkan epidemi internasional yang serius, yang berpotensi menghancurkan komunitas manusia," jelasnya dikutip dari Indian Express, Jumat (2/6/2023).
"Ini memiliki karakteristik yang mirip dengan virus SARS-CoV-2, yang dapat muncul dengan gejala seperti demam tinggi, batuk, dan gagal napas. Kemungkinan besar, itu adalah virus RNA yang memiliki asam ribonukleat sebagai bahan genetiknya," sambungnya.
Lebih lanjut dr Gupta menjelaskan, sejumlah ahli juga meyakini bahwa disease X adalah penyakit zoonosis. Artinya, penyakit tersebut berawal dari hewan, kemudian menyebar ke manusia.
"Sejauh ini, wabah mematikan Ebola, HIV/AIDS, dan COVID-19 juga bersifat zoonosis," pungkas dr Gupta.
"Tidak ada alasan untuk panik karena hanya ada sedikit bukti untuk membuktikan bahwa entitas semacam itu ada. Namun, perencanaan dan kesiapsiagaan sangat penting untuk melawan wabah apa pun di masa depan dengan dampak yang menghancurkan," pungkasnya.
Dalam Majelis Kesehatan Dunia ke-76 baru-baru ini, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan peringatannya perihal kemungkinan pandemi baru, yang berpotensi lebih mematikan daripada COVID-19.
Menurutnya, berakhirnya COVID-19 sebagai darurat kesehatan global tidak menjamin berakhirnya ancaman pandemi. Ia menekankan risiko munculnya patogen lain dengan kemungkinan kehancuran yang lebih besar.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Prediksi Pakar soal Karakteristik Disease X, Gejalanya Bisa Jadi Mirip COVID-19"