Hagia Sophia

12 July 2023

Kasus Obesitas Makin Marak, YLKI Desak Pemerintah Berlakukan Cukai Minuman Manis

Foto: Thinkstock

Kasus obesitas ekstrem semakin marak terjadi di Indonesia. Setelah kasus pria obesitas 300 kg di Tangerang, muncul lagi pasien obesitas berbobot ratusan kg di berbagai wilayah.

Melihat hal tersebut, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pemerintah segera memberlakukan cukai minuman berpemanis. Pasalnya, asupan manis juga berkontribusi dalam peningkatan kasus obesitas di Indonesia.

"Pemerintah seperti tidak serius dan tidak konsisten jadi konsumsi gula tidak terkendali," kata Ketua Umum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi saat ditemui di kantor detikcom, Jakarta Selatan, Selasa (11/7/2023).

Rencana penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) diinisiasi sebagai upaya mencegah diabetes dan obesitas. Kedua penyakit ini adalah efek yang muncul ketika seseorang terlalu banyak mengonsumsi gula.

"Gula itu seperti rokok, addictive dan membuat ketagihan. Ini yang membuat anak muda dan remaja akan terus mengonsumsi minuman manis," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Tulus mengatakan YLKI dan Center or Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) juga FAKTA belum lama ini juga membuat petisi untuk mendukung percepatan cukai MBDK. Mereka mendorong Pemerintah untuk segera mengimplementasikan MBDK sebagai bentuk komitmen nyata melindungi masyarakat.

Sudah ada lebih dari 16 ribu orang yang menandatangani petisi tersebut, meminta agar pemerintah segera mengimplementasikan cukai pada minuman manis.

"Dalam 2 dekade terakhir konsumsi mbdk meningkat 20 kali lipat, sejalan dengan peningkatan diabetes dan penyakit jantung," pungkas Orisanri Sidabutar, Senior Communications Officer CISDI.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Soroti Kasus Obesitas Ekstrem, YLKI Desak Pemerintah Atur Cukai Minuman Manis"