 |
| Ilustrasi orang toxic. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Arisara_Tongdonnoi) |
Setelah hidup dengan mengalami dua perang dunia, perang saudara di Spanyol, Pandemi Flu 1918 dan Pandemi COVID-19, Maria Branyas Morera dinyatakan sebagai orang tertua di dunia.
Branyas yang kini berusia 115 tahun menjadi orang tertua di dunia setelah meninggalnya Lucille Randon, pemegang rekor orang tertua di dunia versi Guinness World Records sebelumnya. Branyas lahir di San Francisco pada 4 Maret 1907, satu tahun setelah orang tuanya pindah dari Spanyol ke AS.
Dikutip dari The Guardian, sebelum dinobatkan sebagai orang tertua di dunia, Branyas sudah sempat menarik perhatian dunia. Dia mampu bertahan hidup dari serangan COVID-19 pada Mei 2020 silam, saat Spanyol menjadi salah satu negara yang terdampak parah sebelum hadirnya vaksin.
Branyas pun diyakini menjadi penyintas COVID-19 tertua saat itu.
Wanita berusia 115 tahun itu mengaku ada beberapa hal yang membuatnya panjang umur. Hal-hal tersebut adalah hidup teratur, tenang, dan memiliki hubungan baik dengan keluarga dan teman.
Rahasia umur panjang lainnya adalah dia melakukan kontak dengan alam, memiliki emosi stabil, dan tidak memiliki penyesalan. Perempuan ini juga berusaha selalu positif, dan menjauh dari orang-orang beracun.
"Saya pikir umur panjang juga berhubungan dengan keberuntungan. Keberuntungan dan genetika yang bagus," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kunci Umur Panjang Wanita Tertua di Dunia, Jauh-jauh Sama Orang Toxic"