Foto: Getty Images/iStockphoto/Oleg Elkov |
Bulan Oktober merupakan Bulan Kesadaran Kanker Payudara. Selain itu, 13 Oktober diperingati sebagai No Bra Day atau Hari Tanpa Bra. Lewat momen tersebut, masyarakat diahak untuk kembali meningkatkan kesadaran tentang risiko kanker payudara.
Seringkali, perbincangan perihal bra dikaitkan dengan kenyamanan dan dampaknya terhadap kesehatan payudara. Sebab jika model atau ukuran yang digunakan tidak tepat, dapat timbul ketidaknyamanan yang berujung nyeri hingga peradangan di sekitar area payudara.
Salah satu yang kerap menjadi pertanyaan masyarakat, apakah tidur dengan bra aman dan apakah hal ini dapat mempengaruhi kesehatan payudara? Sebenarnya, bahaya nggak sih sering tidur menggunakan bra?
Dokter spesialis bedah dr Ika Megatia, B MedSc, SpB, FINACS, FICS menjelaskan, tidur menggunakan bra bukanlah hal yang berbahaya, asalkan bra yang digunakan tidak terlalu ketat. Ia menyamakan hal ini dengan penggunaan pakaian tidur biasa. Seperti memilih pakaian tidur yang nyaman, pemilihan bra untuk tidur harus memperhatikan kenyamanan.
"Misalkan branya tidak terlalu keras, silakan saja. Itu sama saja dengan kita pakai baju. Misal ada orang pakai baju tidur maunya yang nggak ketat atau nggak, sama saja," jelas dr Ika kepada detikcom, Rabu (11/10/2023).
Namun, ia berkata bahwa penggunaan bra ketika tidur mungkin tidak diperlukan dalam banyak kasus. Sebab ketika tidur, tubuh berbaring, dan gravitasi menjadi merata. Alhasil, payudara tidak perlu mendapatkan dukungan ekstra dari bra.
"Pada saat tidur kan gravitasi rata, titik terendah kan di pusar dan pinggang, jadi sebenarnya nggak perlu-perlu banget. Saya rasa mayoritas wanita lebih nyaman tidur tanpa bra," imbuhnya.
dr Ika menjelaskan bahwa bra diciptakan untuk memberi dukungan dan mengatasi pengaruh gravitasi saat wanita beraktivitas. Saat bergerak, termasuk berjalan atau melakukan aktivitas fisik lainnya, payudara bergetar dan berubah posisi. Dalam konteks ini, penggunaan bra adalah penting untuk menjaga kenyamanan.
"Orang menciptakan bra karena gravitasi, pada saat beraktivitas kan jalan, sehingga gravitasi jadi jatuh. Saya rasa mayoritas wanita lebih nyaman tidur tanpa bra. Tapi kalau olahraga dan beraktivitas disarankan iya," sambungnya.
Dalam kesempatan yang berbeda, dokter spesialis penyakit dalam konsultan hemato-onkologi, dr Jeffry Beta Tenggara, SpPD - KHOM menyatakan hal yang serupa. Ia berkata bahwa penggunaan bra ketika tidur adalah pilihan pribadi yang didasarkan pada kenyamanan individu. Jika memang terjadi nyeri atau peradangan, hal itu mengindikasikan ketidaknyamanan dalam penggunaan bra.
"Senyaman yang pakai. Ya kalau sampai menimbulkan peradangan pasti karena nggak nyaman toh dari awal," kata dr Jeffry kepada detikcom, Rabu (11/10/2023).
Adapun keluhan pada payudara terkait bra biasanya adalah iskemia yang menyebabkan nyeri akibat tekanan bra pada payudara.
"Bila terjadi bra atau kawat yang terlalu kencang, berarti yang bikin sakit itu kadang iskemia, atau kurangnya oksigen di jaringan bawah kulit karena ada penekanan," jelas dr Ika.
"Artinya, pembuluh darah kecil-kecil di sana itu kolaps, ketekan, jadi dia nutup, sehingga nggak bisa ngasih darah ke kulit dan jaringan yang ketekan itu. Makanya nyeri," sambungnya.
Dalam banyak kasus, masalah ini dapat diatasi dengan memilih bra yang pas dan nyaman. dr Ika menyarankan agar perempuan yang mengalami ketidaknyamanan akibat penggunaan bra menggunakan bra yang sesuai dengan kebutuhan individu.
"Saya menyarankan menggunakan bra yang nyaman, suportif, dan sesuai dengan bentuk payudara. Misalnya volume payudaranya besar, jangan pakai yang half-cup, pakai yang full-cup. Jadi, pakailah bra yang sesuai dengan ukuran lingkar, panjang dari pundaknya, dan juga volume cup nya," pungkas dr Ika.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Sering Tidur Pakai Bra, Aman Nggak Sih? Ternyata Begini Faktanya Menurut Dokter"