Foto: Getty Images/iStockphoto/Dzurag |
Wabah kutu busuk yang menyebar di sejumlah negara seperti Paris, Korea Selatan sampai Singapura bikin ketar-ketir. Di Singapura sendiri terjadi peningkatan permintaan jasa pembasmi kutu busuk hingga 40 persen.
Kutu busuk atau bedbugs ini juga menjadi perkara, sebab disebut sudah tak mempan pestisida. Kutu busuk sering bersarang di sejumlah tempat, mulai dari peralatan di rumah, kasur, sampai pakaian.
Peneliti health global security sekaligus epidemiolog Dicky Budiman mewanti-wanti bagi yang suka berbelanja baju bekas atau thrifting. Menurutnya risiko tergigit kutu busuk akan lebih tinggi yang suka beli pakaian bekas.
"Potensi adanya bedbugs atau kutu busuk di baju bekas, apalagi kalau bentuknya jaket itu sangat besar. karena karakter dari bedbugs ini dia bisa bertahan atau survival ratenya tinggi sehingga bisa bertahan berbulan-bulan sampai ketemu makanan, yakni darah manusia," kata Dicky kepada detikcom, Senin (20/11/2023).
Kutu busuk memiliki ukuran yang kecil seukuran biji apel. Meski tak menimbulkan efek berbahaya, kutu busuk kerap bikin gatal-gatal yang mengganggu dan memicu alergi.
Mengatasi kutu busuk juga bukan pekerjaan yang mudah. Bantuan profesional seringkali dibutuhkan untuk membasmi kutu busuk yang bersarang di rumah.
"Kalau sudah dibawa ke rumah dan tidak dipisahkan atau tidak dicuci benar sebelum dipakai, akan bisa menyebar banyak sekali," beber Dicky.
Dia mengatakan untuk mencegahnya memang dengan membatasi membeli pakaian bekas. Pun jika memang ingin membeli, sangat disarankan untuk mencuci dengan benar menggunakan air panas dan detergen dengan bersih.
"Direndam air panas 30 menit, cuci dengan deterjen dan disetrika," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kutu Busuk Bikin Parno, Pakar Beri Warning Buat yang Doyan Thrifting"