Foto ilustrasi: thinkstock |
Seorang ibu empat anak di Inggris menceritakan pengalamannya yang terus merasa kesakitan setelah gagal menjalani beberapa operasi kosmetik di Turki. Ia menjalani operasi pengencangan perut, operasi payudara, dan tiga prosedur lainnya hanya dengan biaya 14.000 euro atau sekitar 236 juta rupiah.
Alih-alih menjadi cantik, wanita bernama Sara Platt itu mengaku 'dimutilasi' oleh dokter bedah selama 13 jam operasi.
"Perutku berlubang, aku tidak punya payudara, ada punuk di punggungku, dan aku terus-menerus kesakitan," beber Sara yang dikutip dari The Sun.
"Apa yang terjadi di sana telah menghancurkan hidupku," sambungnya.
Awalnya, Sara Platt tergiur untuk melakukan operasi di Turki karena biayanya yang lebih terjangkau. Ia menemui seorang ahli bedah di Turki yang memiliki banyak ulasan 'bintang lima', menawarkan prosedur dengan setengah harga.
Sampai di bulan Februari 2023, dia dan kedua orang tuanya terbang ke Kota Antalya, Turki. Ia menjalani tes darah sebelum operasi di keesokan harinya.
Sara juga sempat melihat iklan rumah sakit tempat ia menjalani operasi tersebut, tertulis sebagai unit kesuburan dan kelahiran. Meski tampak aneh, Sara tetap menjalani operasi di rumah sakit tersebut.
Tepat sebelum operasi, Sara mengaku diminta menandatangani dokumen dalam bahasa Turki oleh pihak rumah sakit. Ia takut dan mengatakan kepada suaminya lewat telepon kalau dia akan mati.
Sara Platt menjalani operasi selama 13 jam dan terbangun dengan pakaian kompresi, tertutup saluran air, dan merasakan sakit yang luar biasa. Ia mendapati bahwa dokter bedahnya tidak hanya mengoperasi perut dan payudaranya.
Dokter bedahnya mengangkat kulit dari lengan dan sisi tubuhnya. Itu termasuk prosedur yang telah didiskusikan untuk dilakukan di kemudian hari.
Selain itu, dokter juga diduga telah mengambil begitu banyak kulit dari dadanya sehingga dia tidak bisa bernapas. Ketika mendapat kesempatan untuk melihat tubuhnya, Sara merasa ngeri. Ia melihat bagian payudara dan tubuhnya berwarna hitam dan biru-biru.
"Saya menelepon suami saya dan mengatakan saya akan mati dan memohon padanya untuk menjaga keempat anak kami. Yang bungsu berusia empat tahun, dan yang tertua baru berusia 13 tahun," kenangnya.
Pasca operasi, Sara hanya dipulangkan ke kamar hotelnya dan tidak diberikan perawatan lanjutan oleh rumah sakit.
Jalani Operasi Darurat
Setelah kembali ke Inggris, Sara masih mengeluhkan sakit yang luar biasa. Dokter yang merawatnya di Inggris mengatakan bahwa luka di tubuh Sara sudah terinfeksi.
Dia dilarikan ke operasi darurat untuk menjalani prosedur pertama dari sembilan prosedur. Itu dilakukan untuk mencoba memperbaiki kerusakan yang dilakukan oleh ahli bedahnya di Turki.
Dokter mengungkapkan Sara telah tertular infeksi yang resisten terhadap pengobatan dari rumah sakit Turki, yang memaksanya menjalani isolasi selama berminggu-minggu.
Sara mengatakan dokter bedah mengangkat terlalu banyak kulit perutnya, meninggalkan luka menganga yang memerlukan cangkok kulit di kakinya.Ditambah lagi, bagian payudara kanannya dan sebagian payudara kirinya mati karena kerusakan jaringan.
Meskipun dokter NHS telah berupaya sebaik mungkin, perutnya berlubang dan ada benjolan di bawah kulitnya yang menyebabkan jaringan lemak mati.
"Traumanya sangat besar sehingga saya mengalami mimpi buruk dan PTSD yang tiada henti," ungkap Sara.
"Saya akan melakukan apa saja untuk memutar balik waktu," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Tragis! Ibu 4 Anak Ini Curhat Nyaris Meninggal usai Jalani Operasi Plastik"