Truk bantuan untuk warga Gaza. (Foto: REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA) |
Proses pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza kembali tersendat. Hal tersebut terjadi ketika truk-truk yang membawa bantuan sempat tidak bisa masuk ketika gencatan senjata usai dan pasukan Israel kembali melakukan pengeboman di wilayah Gaza. Tercatat ada ratusan orang Palestina yang tewas dari serangan terbaru tersebut.
Sebelum gencatan senjata diberlakukan, ada sekitar kurang dari 100 truk bantuan yang dikirim ke Gaza setiap harinya. Sedangkan ketika gencatan senjata, bantuan yang dikirimkan ke Gaza bisa berjumlah 200 truk setiap harinya.
PBB menuturkan jika dibandingkan sebelum konflik pada 7 Oktober, jumlah bantuan yang bisa masuk ke Gaza saat itu bisa mencapai 500 truk setiap harinya. Jumlah bantuan yang ada saat ini tidak sebanding dengan kebutuhan warga sipil di Gaza.
Pihak Bulan Sabit Merah (PRCS) Palestina mengatakan saat ini sejumlah truk bantuan akhirnya bisa kembali memasuki Jalur Gaza setelah kejadian pemberhentian paksa tersebut.
"Kru Bulan Sabit Merah Palestina kini telah menerima bantuan truk melalui Rafah dari mitra kami Bulan Sabit Merah Mesir," ucap pihak PRCS dikutip dari Al Jazeera, Minggu (3/12/2023).
PRCS mengungkapkan bahwa pihaknya menerima 50 truk bantuan melalui penyebrangan yang dikontrol oleh Mesir. Adapun isi bantuan tersebut berupa makanan, air, pasokan medis, dan obat-obatan.
Pihak PBB sudah melobi Israel untuk membuka penyebrangan Abu Salem di dekat Rafah yang dulunya digunakan untuk menangani barang dalam jumlah besar sebelum perang. Namun permintaan tersebut telah ditolak Israel.
Sulitnya bantuan untuk masuk ke Gaza terjadi akibat pos pemeriksaan Israel yang didirikan pada 21 Oktober ketika bantuan pertama kali diizinkan masuk. Sistem ini membuat pasukan Israel dapat melakukan penggeledahan untuk mencari apapun yang dianggap berbahaya.
"Harus ada gencatan senjata yang menyeluruh sehingga bantuan kemanusiaan dapat membantu meringankan, walaupun cuman sedikit, penderitaan warga sipil," kata Komite Palang Merah Internasional Hisham Mhanna.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Bantuan ke Palestina Kembali Tersendat di Tengah Serangan Baru Israel"