Hagia Sophia

24 January 2024

WHO: Perubahan Iklim Berdampak pada Kesehatan dalam Berbagai Hal

Ilustrasi cuaca ekstrem. (Foto: AP/Michael Probst)

Krisis iklim jelas berdampak pada lingkungan. Namun risiko perubahan iklim yang muncul lebih cepat dan parah ini juga terkait dengan masalah kesehatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti kerubahan iklim berdampak pada kesehatan dalam berbagai cara, termasuk menyebabkan kematian dan penyakit akibat semakin seringnya kejadian cuaca ekstrem, seperti gelombang panas, badai dan banjir, gangguan sistem pangan, peningkatan penyakit zoonosis sampai masalah kesehatan mental.

Selain itu, perubahan iklim melemahkan banyak faktor penentu kesehatan yang baik, seperti mata pencaharian, kesetaraan dan akses terhadap layanan kesehatan dan struktur dukungan sosial.

"Di seluruh dunia, sistem kesehatan rentan terhadap dampak perubahan iklim, tapi mereka juga berkontribusi terhadap perubahan iklim," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

Selain itu Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) juga menyebut berbagai dampak yang ditimbulkan yaitu peningkatan kejadian penyakit yang ditularkan melalui vektor (vector-borne diseases), melalui air (water-borne diseases), maupun melalui makanan (foodborne diseases).

Lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Infeksi penyakit dapat terjadi jika terdapat ketidakseimbangan hubungan antara lingkungan, agen penyakit dan pejamu. Perubahan iklim merupakan salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat.

Frekuensi kejadian cuaca ekstrem, seperti panas ekstrem, badai, banjir, kekeringan, dan polusi udara, dapat menyebabkan beberapa penyakit dan menekan kesehatan masyarakat, layanan kesehatan, dan mengganggu penghidupan, terutama di wilayah pesisir dataran rendah, daerah rawan kekeringan dan banjir dan negara kepulauan kecil.

Terganggunya sistem pangan akan berdampak negatif terhadap nutrisi, kesejahteraan, dan penghidupan manusia. Penyakit menular, seperti zoonosis dan penyakit yang ditularkan melalui makanan, air, dan vektor, juga dapat meningkat. Penyakit tidak menular, seperti malanutrisi, penyakit pernapasan dan kardiovaskular juga bisa naik karena krisis iklim.

"Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah yang komplek hingga untuk mengatasinya dibutuhkan kerjasama berbagai pihak. Untuk itu diperlukan sistem yang terintegrasi dan komprehensif dari berbagai sektor terkait," tandas Kemenkes.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Krisis Iklim Juga Krisis Kesehatan, Bisa Begini Dampaknya Terhadap Timbulnya Penyakit"