Hagia Sophia

14 February 2024

Usai Sedot Lemak, Paru-paru Wanita Asal Arab Saudi Ini Alami Kerusakan

Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/ake1150sb

Seorang wanita di Arab Saudi mengalami kerusakan paru-paru setelah sedot lemak. Pasien 45 tahun itu menjalani operasi tahun lalu untuk menghilangkan lemak di bagian perut dan punggung.

Dikutip dari Daily Mail, sebagian dari lemak itu akan dipindahkan ke bagian bokong agar terlihat lebih berisi.

Namun, dalam waktu 24 jam pasca prosedur sedot lemak, wanita yang tidak disebutkan namanya itu mengeluhkan kondisinya. Ia mengalami nyeri dada, pernapasan sangat cepat, dan detak jantung yang sangat cepat.

Hasil pemindaian menunjukkan paru-paru bagian kirinya kolaps seluruhnya. Artinya, udara telah keluar dari paru-paru, mengisi ruang di luarnya, dan merusak kemampuannya untuk menghirup oksigen.

Dokter yang merawat pasien tersebut dari Rumah Sakit Pusat Aseer, Arab Saudi, saat itu mengatakan penyebab pasti dari masalah ini tidak diketahui. Tetapi, ada kemungkinan paru-paru tersebut tertusuk oleh instrumen yang digunakan di dalam tubuh bagian atas selama pengangkatan lemak.

Paru-paru kolaps yang dalam dunia medis disebut pneumotoraks adalah risiko operasi sedot lemak yang mengganggu jaringan di perut bagian atas. Namun, permasalahan tersebut bisa terjadi secara 'spontan', tanpa alasan yang jelas.

Mengomentari kasus ini, para dokter mendesak dokter lain untuk 'menyebarkan kesadaran' akan bahaya ini dan menerapkan lebih banyak peraturan. Mereka menegaskan bahwa angka kematian akibat prosedur sedot lemak lebih tinggi dibandingkan angka kematian akibat kecelakaan mobil.

Sekitar 19 sampai 20 orang per 100.000 meninggal akibat prosedur sedot lemak, dibandingkan dengan angka kematian yang dilaporkan sebesar 16 kematian akibat kecelakaan di jalan raya.

"Komplikasi diremehkan dan tidak dilaporkan," tulis para dokter dalam Journal of Medical Case Reports.

Sedot lemak adalah prosedur yang dilakukan untuk menyedot lemak keluar dari bagian tubuh termasuk perut, pinggul, paha, bokong, lengan atau leher. Hal ini dapat dilakukan dengan anestesi lokal.

Biasanya, dokter bedah akan menyuntikkan larutan garam ke area lemak untuk memecah lemak, sebelum disedot menggunakan kanula yang dihubungkan ke ruang hampa.

Selain risiko paru-paru kolaps, terdapat beberapa risiko serius lainnya yang terkait dengan prosedur sedot lemak. Misalnya seperti:
  • Infeksi parah
  • Penumpukan cairan yang mungkin perlu dikeluarkan dengan jarum
  • Tekstur tidak rata di bawah kulit
  • Emboli lemak yang mengancam jiwa
Kondisi emboli lemak bisa terjadi saat potongan lemak bisa terlepas dan terperangkap di pembuluh darah, lalu berkumpul di paru-paru atau berjalan ke otak.

Dalam kasus pasien berusia 45 tahun yang didokumentasikan Journal of Medical Case Reports disebutkan, saat berada di bawah pengaruh bius total, tabung plastik dimasukkan ke dalam paru-parunya untuk mengalirkan udara berlebih.

Pasien mengatakan gejalanya langsung membaik. Dokter mencatat tanda-tanda vitalnya seperti tekanan darah dan detak jantung kembali ke kisaran normal. Dia mulai berjalan lagi. Tiga hari kemudian, kebocoran udara berhenti dan selang dada dilepas. Pemulihan pasien relatif lancar tanpa komplikasi lain.

Para dokter mengatakan mereka merekomendasikan memasukkan paru-paru yang kolaps sebagai potensi komplikasi ketika mendapatkan persetujuan dari pasien sebelum sedot lemak.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ngeri, Paru-paru Wanita 45 Tahun 'Kolaps' usai Operasi Sedot Lemak"