Hagia Sophia

28 March 2024

Akibat Konsumsi Suplemen Kesehatan, 100 Orang Warga Jepang Masuk RS dan 2 Meninggal

Ilustrasi suplemen. (Foto: Getty Images/Vladimir Zubkov)

Suplemen kesehatan diyakini telah memicu 100 orang dirawat di rumah sakit akibat gagal ginjal dan 2 orang meninggal dunia. Laporan penambahan kasus ini diungkapkan langsung oleh produsen obat tersebut dan Kementerian Kesehatan Jepang pada hari Selasa (26/3), di tengah meningkatnya kekhawatiran akan keamanan produk tersebut.

Satu orang dilaporkan oleh produsen obat yang berbasis di Osaka tersebut meninggal karena penyakit ginjal setelah mengonsumsi suplemen 'beni-koji' atau beras ragi merah selama sekitar tiga tahun. Kematian kedua dilaporkan ke Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan setelah mendengar pendapat dengan perusahaan tersebut.

Jumlah orang yang dirawat di rumah sakit setelah mengonsumsi suplemen tersebut telah melonjak menjadi 106 orang. Pemerintah mengatakan akan melakukan pemeriksaan darurat terhadap jenis makanan yang menawarkan manfaat kesehatan di bawah tanggung jawab produsen, sebuah kategori yang mencakup sekitar 6.000 produk.

Kasus fatal yang dilaporkan sebelumnya adalah kematian pertama yang diketahui terkait dengan suplemen yang mengandung beras ragi merah atau beni koji setelah Kobayashi Pharmaceutical pekan lalu secara sukarela menarik kembali lima produk, termasuk sekitar 300.000 paket "beni-koji choleste help" yang diberi label bermanfaat dalam menurunkan kolesterol.

"Individu tersebut dikatakan telah memesan total 35 paket "choleste help" secara teratur dari April 2021 hingga Februari 2024," kata perusahaan tersebut, seraya menambahkan bahwa pihaknya sedang memeriksa hubungan sebab akibat antara konsumsi dan kematian orang tersebut pada bulan Februari, dikutip dari Japan Today, Rabu (27/3).

Produsen obat Jepang itu diberitahu tentang kematian tersebut melalui email dari keluarga pada hari Sabtu. Namun baru pada hari Senin pesan tersebut diperhatikan karena dibanjiri banyak pertanyaan dari masyarakat.

Perusahaan tersebut kemudian bertemu dengan anggota keluarga yang berduka dalam kematian pertama yang dilaporkan pada hari Selasa, untuk memastikan gejala individu tersebut dan rincian lainnya mengenai bagaimana suplemen tersebut dikonsumsi.

Menurut Kobayashi Pharmaceutical, kumpulan beni-koji yang bermasalah diproduksi di sebuah pabrik di Osaka.

Kematian kedua ini dikonfirmasi setelah Kementerian Kesehatan dan Badan Urusan Konsumen melakukan dengar pendapat dengan pejabat perusahaan farmasi tersebut untuk memastikan apakah perusahaan tersebut telah menanggapi kasus tersebut dengan tepat sesuai dengan hukum.

Kobayashi Pharmaceutical telah meminta semua perusahaan yang memasok beni-koji untuk secara sukarela menarik kembali produk-produk yang menggunakan bahan yang sama, karena insiden tersebut berdampak pada berbagai produk termasuk sake, kembang gula, roti, dan miso.

Penarikan kembali secara sukarela secara nasional telah diperluas hingga mencakup makanan dan bumbu yang mengandung beni-koji sebagai bahannya, karena digunakan untuk berbagai tujuan seperti pewarna dan penyedap rasa.

Di China, penjualan produk daring yang tunduk pada penarikan sukarela dari produsen obat tersebut telah ditangguhkan, kata media lokal. Produk juga telah ditarik dari peredaran di Taiwan.

Media China menunjukkan kemungkinan proses fermentasi beni-koji dapat menghasilkan zat beracun citrinin yang dapat menyebabkan penyakit ginjal, namun Kobayashi Pharmaceutical mengatakan bahan yang diproduksi oleh perusahaan tersebut tidak mengandung citrinin.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Suplemen Kesehatan Picu 100 Warga Jepang Masuk RS, 2 Dilaporkan Meninggal"