Foto: Getty Images/Liudmila Chernetska |
Flu Singapura atau yang dikenal juga dengan Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) belakangan menjadi penyakit yang mendapat banyak sorotan. Tercatat, angka kasus penyakit tersebut mengalami peningkatan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, hingga saat ini terdapat lebih dari 5 ribu warga Indonesia yang terjangkit flu Singapura. Ketua Satgas COVID PB IDI & Anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI, Prof Dr dr Erlina Burhan mengungkapkan penyakit tersebut terpantau di beberapa wilayah, seperti Banten dan Depok.
"Sudah terdapat 5.461 orang yang terjangkit flu Singapura di Indonesia, dan ada 738 kasus di antaranya di provinsi Banten dalam waktu tiga bulan, Januari sampai Maret. Ini juga laporan dari Dinas Kesehatan Banten. Dan baru-baru ini juga ada berita kita peroleh bahwa ada 14 kasus suspek flu Singapura di Depok. Nah, ini dari Dinas Kesehatan Depok, dan 10 orang di antaranya dirawat di satu rumah sakit," papar dr Erlina dalam konferensi secara online, Rabu (27/3/2024).
Sebagaimana diketahui istilah 'flu Singapura' adalah sebutan awam untuk HFMD, dan tidak terkait virus influenza. HFMD disebabkan oleh coxsackievirus. dr Erlina mengatakan, flu Singapura umumnya disebabkan oleh Coxsackievirus strain A16. Penyakit ini bisa menyerang baik orang dewasa maupun anak-anak, namun lebih sering dialami anak-anak, khususnya yang berusia di kisaran 10 tahun.
Penyakit ini juga dapat dengan mudah menular. Meski begitu, ada beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan dengan mudah. Di antaranya dengan selalu mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan memastikan kebersihan makanan yang dikonsumsi.
"Gaya hidup higienis menjadi kunci utama untuk pencegahan, jadi cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, pastikan kebersihan makanan," tutur dr Erlina.
dr Erlina mengingatkan masyarakat agar selalu mengonsumsi makanan atau sayuran yang dimasak hingga matang. Sebab, virus dapat bertahan dan menular lewat makanan yang masih mentah.
"Makanlah makanan yang matang, karena flu Singapura ini juga bisa ditemukan virusnya di makanan atau sayuran mentah. Oleh sebab itu, makanan-makanan ini harus matang kalau dimasak, karena virus Coxsackievirus ini mati pada suhu di atas 50 derajat celcius. Jadi usahakan mengkonsumsi makanan-makanan yang matang dan hindari konsumsi seafood yang mentah," paparnya.
Selain memastikan sanitasi makanan, dr Erlina juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan jamban untuk mencegah terjangkit virus flu Singapura.
"Jamban itu harus jamban yang sehat ya dan lengkap dengan septic tank. Di pedesaan kadang-kadang jambannya terbuka dan septic tanknya tidak memenuhi syarat," ucapnya.
"Lalu menghindari MCK di sungai, di kolam, atau di pantai, karena kita tahu virus tadi ada ditemukan di permukaan-permukaan air," tandas dr Erlina.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kasus Flu Singapura Ngegas di RI, Dokter Ungkap Cara Mencegahnya"