Foto: Ilustrasi perut kencang saat hamil tua (Getty Images/iStockphoto/ronnachaipark) |
Ada beberapa alasan yang menyebabkan perut terasa kencang selama kehamilan. Kondisi ini bisa terjadi pada trimester satu, dua, dan tiga.
Perut yang terasa kencang mungkin akan membuat aktivitas terganggu. Namun tak perlu khawatir, berikut beberapa kemungkinan alasan perut terasa kencang ketika hamil tua.
Pada trimester ketiga, kencangnya perut biasanya dikaitkan dengan kontraksi palsu yang menimbulkan rasa sesak. Serta, ada juga alasan lain yang menyebabkan kondisi ini seperti rahim yang mendorong dinding perut dan perubahan posisi bayi.
1. Rahim yang Mendorong Dinding Perut
Perut yang terasa kencang ketika hamil tua adalah kondisi yang normal. Mengutip Babycenter, dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Cheryl Axelrod, M.D mengatakan hal ini karena ukuran rahim semakin besar.
Rahim yang tumbuh akan mendorong dinding perut dan membuatnya terasa kencang. Otot dan ligamen di sekitar rahim juga akan meregang, sehingga menyebabkan kram ringan.
"Perut kencang dan terasa sesak saat hamil merupakan hal normal, terutama menjelang akhir kehamilan. Di akhir trimester ketiga, perut bisa terasa sangat kencan dan seberat buah semangka," kata Axelrod.
Rasa berat dan mengencang ini kemungkinan besar hanyalah tanda-tanda dari pertumbuhan bayi dan rahim yang mengambil banyak ruang dalam perut. Pada akhir kehamilan, ukuran dari tulang kemaluan sampai puncak rahim adalah sekitar 15 inch.
2. Kontraksi Braxton Hicks
Apabila ibu hamil merasakan sensasi perut mengencang atau keras yang datang dan pergi, bisa jadi hal tersebut merupakan kontraksi palsu (Braxton Hicks) . Datangnya kontraksi ini sangat normal dan mempersiapkan tubuh untuk persalinan.
Menurut Medical News Today, kekuatan dan frekuensi kontraksi palsu akan meningkat selama trimester ketiga. Kontraksi ini memang sangat umum terjadi pada minggu-minggu terakhir kehamilan ketika rahim siap untuk melahirkan.
Meski begitu, jika ibu hamil merasakan perut yang kencang beberapa kali dalam satu jam, maka perlu berkonsultasi dengan dokter.
3. Bayi Berubah Posisi
Ruang gerak bayi akan semakin sempit di trimester ketiga. Sehingga, jika bayi berubah posisi, maka ibu hamil akan merasakan perut yang kencang.
Cara Mengatasi Perut yang Kencang Saat Hamil
Perut yang kencang ketika hamil adalah gejala normal, meski tak semua ibu hamil merasakannya. Jika perut mengencang tidak teratur dan terasa ringan, kamu bisa melakukan hal berikut:
- Minum segelas air, pastikan tetap terhidrasi
- Gerakkan tubuh, coba lihat apa perubahan posisi bisa membantu mengendurkan perut
- Hindari bangun terlalu cepat dari tempat tidur atau posisi lainnya
- Gunakan botol air hangat, bantalan pemanas, atau mandi air hangat.
Namun, jika cara ini tidak meredakan rasa sesak di perut atau ibu hamil merasakan gejala lain yang mengkhawatirkan, maka hubungi dokter atau bidan untuk mengetahui kondisi sebenarnya.
Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli
Ibu hamil perlu membedakan mana kontraksi palsu dan asli. Menurut Healthline dan Medical News Today, berikut perbedaan keduanya
Kontraksi Palsu
- Bisa terjadi di awal trimester kedua, namun lebih sering terjadi di trimester ketiga
- Polanya tidak teratur
- Durasinya kurang dari 30 detik sampai 2 menit
- Perut mengencang atau seperti diremas, namun biasanya tidak nyeri
- Dapat diatasi dengan minum atau berbaring
- Terjadi setelah minggu ke 37 kehamilan, jika terjadi sebelumnya, hal tersebut bisa menjadi tanda persalinan prematur
- Datang secara berkala, semakin sering terasa
- Durasinya dari 30-70 detik
- Rasanya sesak atau kram dimulai dari belakang lanjut ke depan. Semakin lama semakin nyeri.
Itulah alasan perut yang mengencang ketika hamil tua. Meski begitu, kencangnya perut tidak dirasakan oleh semua ibu hamil. Sebab, setiap kehamilan bisa menimbulkan gejala yang berbeda.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Jangan Khawatir, Ini Alasan Perut Terasa Kencang Saat hamil Tua"