Manajer Arsenal, Mikel Arteta. (Foto: REUTERS/DAVID KLEIN) |
Pelatih Porto, Sergio Conceicao, menuding Mikel Arteta menghina keluarganya di laga Liga Champions. Dia tidak terima dengan hal itu.
Porto bertandang ke markas Arsenal dalam leg kedua 16 besar Liga Champions, Rabu (13/3/2024) dini hari WIB. Tim tamu datang dengan keunggulan 1-0 di leg pertama.
Arsenal mencetak gol penyeimbang agregat di babak pertama melalui Leandro Trossard. Skor 1-0 tak berubah hingga pluit panjang berbunyi dan 2x15 babak tambahan.
Alhasil, duel harus ditentukan lewat adu penalti. Arsenal keluar sebagai pemenang babak tos-tosan setelah David Raya menepis dua tembakan Porto dan memastikan kemenangan timnya 4-2.
Sergio Conceicao tampak berbicara sembari menunjuk jarinya ke arah Mikel Arteta selepas pertandingan. Arteta hanya merangkul dan berusaha mendengarkan omongan koleganya itu dari jarak dekat.
Conceicao menyebut tidak ada sesuatu yang penting saat dirinya berbicara dengan Arteta. Dia hanya menyayangkan kelakuan manajer Arsenal itu yang melontarkan cacian ke keluarganya saat pertandingan.
"Itu tidak penting, apa yang Arteta katakan atau tidak. Selama pertandingan dia keluar dari bench dan menghina keluarga saya dengan bahasa Spanyol," kata Conceicao, dilansir dari Metro.
🚨BREAKING:
— SimplyGoal. (@SimplyGoal) March 12, 2024
Conceicao (Porto’s manager) says “during the game, Arteta insulted my family in Spanish.”pic.twitter.com/NeituDKJ5y
"Ini mungkin saja kebiasaan pelatih Spanyol, sebab hal yang sama pernah dilakukan [Pep] Guardiola," sambungnya. Conceicao memang pernah mengeluhkan hal serupa pada 2020 saat timnya dikalahkan Manchester City.
"Pada akhirnya saya bilang ke dia untuk fokus sebab orang yang dia hina sudah tidak bersama kami lagi. Saya juga ngomong ke dia untuk lebih berhati-hati dalam melatih timnya, sebab dia mesti melakukan yang lebih baik lagi dengan kualitas individu pemainnya," pelatih 49 tahun itu mengungkapkan.
Artikel ini telah tayang di sport.detik.com dengan judul "Duh, Arteta Dituding Hina Keluarga Pelatih Porto"