Ilustrasi makanan tinggi estrogen. (Foto: GettyImages) |
Estrogen merupakan salah satu hormon yang dibutuhkan untuk mengatur banyak sistem pada tubuh, utamanya sistem reproduksi wanita. Meski dimiliki oleh pria dan wanita, hormon ini memiliki peran yang lebih besar pada kaum hawa.
Fungsi estrogen punya banyak fungsi dalam sistem reproduksi wanita, mulai dari mengatur siklus menstruasi, mendukung kehamilan, hingga membantu memelihara kesehatan jantung. Selain itu, estrogen juga memengaruhi mood serta libido pada wanita, sehingga disebut juga hormon seks wanita.
Normalnya, estrogen dapat diproduksi secara alami oleh tubuh. Namun pada kondisi tertentu, seperti menopause, produksi hormon esterogen berkurang sehingga berdampak pada gangguan kesehatan, seperti kolesterol tinggi, pengeroposan tulang, dan lain sebagainya.
Pada kondisi tertentu, makanan tinggi esterogen mungkin dibutuhkan untuk mengembalikan keseimbangan hormonal. Konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan profesional untuk mengetahuinya, agar tidak kekurangan ataupun malah kelebihan.
Makanan Tinggi Estrogen
Lantas, apa saja makanan tinggi estrogen yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari? Dikutip dari Healthline, makanan yang dapat meningkatkan hormon estrogen adalah makanan yang mengandung senyawa bernama fitoestrogen. Fitoestrogen adalah zat pada tanaman yang memiliki sifat mirip dengan hormon estrogen. Dengan demikian, mengonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen dapat membantu meningkatkan kadar estrogen, misalnya pada wanita yang mengalami menopause yang biasanya kekurangan esterogen.
Sejumlah penelitian juga mengaitkan konsumsi fitoestrogen dengan penurunan risiko kolesterol tinggi, gejala menopause, dan osteoporosis. Pengaruhnya terhadap beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, perlu jadi pertimbangan, konsultasikan dengan profesional kesehatan jika punya faktor risiko.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa jenis makanan tinggi estrogen.
1. Kacang kedelai
Kacang kedelai merupakan salah satu makanan tinggi estrogen. Dikutip dari Healthline, kacang kedelai mengandung senyawa fitoestrogen yang bernama isoflavon.
Isoflavon dapat meniru efek dari hormon estrogen, sehingga menciptakan aktivitas yang mirip dengan hormon tersebut pada tubuh. Hal ini dapat meningkatkan atau menurunkan kadar estrogen dalam darah.
Sejumlah penelitian juga menyebutkan isoflavon dapat mengurangi gejala hot flashes, serta menunjang kesehatan tulang setelah menopause.
Kandungan isoflavon juga terdapat pada makanan olahan kacang kedelai, seperti tahu dan tempe sehingga membuat makanan tinggi estrogen ini tidak sulit untuk didapatkan.
2. Bawang putih
Makanan tinggi estrogen lain yang mudah diperoleh adalah bawang putih. Meski studi terhadap manusia masih terbatas, sejumlah penelitian yang dilakukan terhadap hewan menunjukkan bawang putih dapat memengaruhi kadar estrogen dalam darah.
Lebih lanjut, sebuah studi yang dilakukan pada 2012 menemukan suplementasi bawang putih pada wanita postmenopause dapat mengurangi peradangan. Sifat antiperadangan inilah yang diyakini dapat melindungi dari risiko pengeroposan tulang akibat kekurangan hormon estrogen.
3. Biji rami
Biji rami atau flaxseed mengandung fitoestrogen bernama lignan dalam jumlah yang sangat tinggi. Bahkan, kandungan lignan pada biji rami 800 kali lebih tinggi dibandingkan makanan nabati lain.
Dikutip dari laman Oncology Nutrition, lignan dapat mengubah metabolisme estrogen. Pada wanita yang memasuki fase postmenopause, lignan dapat membuat tubuh memproduksi estrogen aktif yang lebih sedikit. Hal inilah yang diyakini dapat menurunkan risiko kanker payudara pada wanita yang mengalami postmenopause.
4. Buah persik
Buah persik juga mengandung fitoestrogen berupa lignan. Karenanya, buah ini dipercaya dapat membantu menurunkan risiko kanker payudara pada wanita yang sudah mengalami postmenopause.
Selain itu, mengonsumsi buah persik juga dapat membantu memelihara kesehatan tulang serta kesehatan pembuluh darah.
5. Brokoli
Sama seperti biji rami, brokoli juga memiliki kandungan fitoestrogen berupa lignan.
Tak hanya itu, brokoli juga mengandung sejumlah nutrisi lain yang bersifat antiperadangan hingga bahkan antikanker. Karenanya, brokoli banyak dipercaya dapat menurunkan risiko penyakit kronis.
6. Gandum utuh
Gandum utuh atau whole grains juga termasuk makanan tinggi estrogen karena mengandung lignan yang cukup tinggi. Selain menurunkan risiko kanker payudara, lignan pada gandum utuh juga dapat mencegah risiko penyakit jantung dan osteoporosis, khususnya pada wanita yang memasuki fase menopause.
Adapun beberapa jenis gandum utuh yang bisa didapat dengan mudah antara lain oats, barley, quinoa, dan tepung gandum.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "6 Makanan Tinggi Estrogen, Hormon Penting di Sistem Reproduksi Wanita"