Foto: Getty Images/iStockphoto/spukkato |
Gula darah tinggi juga disebut dengan hiperglikemia. Kita harus mengenali gejala gula darah tinggi untuk mencegah penyakit diabetes semakin parah.
Simak artikel ini untuk mengetahui 11 gejala gula darah tinggi atau hiperglikemia. Ketahui juga penyebab gula darah tinggi beserta cara penanganannya.
Dikutip dari situs Cleveland Clinic, hiperglikemia atau gula darah tinggi adalah kondisi ketika ada terlalu banyak gula (glukosa) dalam darah. Hiperglikemia biasanya merupakan tanda seseorang mengalami diabetes. Kondisi gula darah tinggi bisa dialami penderita diabetes secara berkala.
Bagi orang yang tidak didiagnosis diabetes, hiperglikemia terjadi ketika gula darah lebih besar dari 125 mg/dL saat berpuasa (tidak makan selama setidaknya delapan jam). Sementara seseorang menderita pradiabetes jika gula darah puasa mereka 100 mg/dL hingga 125 mg/dL.
Seseorang dengan gula darah puasa di atas 125 mg/dL dan terjadi lebih dari satu kali biasanya didiagnosis diabetes (biasanya diabetes tipe 2). Penderita diabetes tipe 1 biasanya memiliki gula darah sangat tinggi, yaitu di atas 250 mg/dL pada saat didiagnosis.
Sementara bagi penderita diabetes, dikatakan hiperglikemia ketika kadar gula darahnya di atas 180 mg/dL pada saat satu hingga dua jam setelah makan. Namun hal ini dapat bervariasi, tergantung pada target gula darah.
Gejala gula darah tinggi yang parah bisa menyebabkan komplikasi akut hingga mengancam jiwa, terutama pada penderita diabetes. Maka ketika mengalami gejala gula darah tinggi, sebaiknya segera mendapatkan penanganan medis.
11 Gejala Gula Darah Tinggi
Dilansir dari Medical News Today dan Everyday Health, berikut ini 11 gejala gula darah tinggi yang harus diwaspadai:
1. Kelelahan Ekstrem
Gula seharusnya dapat diserap tubuh menjadi energi. Namun ketika tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup, gula tetap berada di dalam darah dan tidak masuk ke sel. Hal ini dapat mengakibatkan tubuh mengalami kelelahan ekstrem.
2. Haus Berlebihan
Gula darah yang tinggi dalam ginjal dan urine dapat meningkatkan rasa haus, bahkan ketika sudah minum.
3. Sering Buang Air Kecil
Gula darah yang banyak masuk ke dalam ginjal dan air seni akan menarik lebih banyak air, sehingga dapat menyebabkan sering buang air kecil.
4. Lebih Lapar dari Biasanya
Gula darah tinggi yang tidak terkendali membuat penderitanya merasa lebih lapar dari biasanya. Hal ini karena tubuh tidak mendapatkan energi dari glukosa, sehingga tubuh harus beralih ke otot dan lemak.
5. Penurunan Berat Badan
Ketika tubuh mengambil energi dari otot dan lemak, maka menyebabkan penurunan berat badan secara tiba-tiba atau tanpa penyebab yang jelas.
6. Penglihatan Kabur
Berdasarkan National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), gula darah yang tinggi dapat menyebabkan pembengkakan di bagian mata yang kemudian mengaburkan fokus.
7. Mati Rasa dan Kesemutan
Penderita gula darah tinggi bisa mengalami mati rasa, rasa terbakar, atau kesemutan pada tangan, tungkai, dan kaki.
Penyebabnya adalah neuropati diabetes, yaitu komplikasi diabetes yang sering terjadi setelah kadar gula darah tinggi selama bertahun-tahun.
8. Penyembuhan Luka yang Lambat
Gula darah tinggi mempengaruhi sirkulasi yang membuat proses penyembuhan luka berjalan lambat. Ini termasuk memar, goresan, dan luka lainnya.
9. Kulit Melepuh, Kering, atau Perubahan Lain
Gejala lainnya adalah kulit melepuh, kering, atau mengalami perubahan kulit lainnya.
Ini bisa terjadi di belakang leher atau tangan, ketiak, wajah, atau area lainnya. Gejala ini bisa menjadi tanda resistensi insulin.
10. Sering Terinfeksi Jamur
Jamur bisa menginfeksi siapa saja. Namun orang dengan gula darah tinggi berisiko lebih tinggi terkena infeksi jamur karena jamur memakan glukosa. Orang dengan hiperglikemia sering terinfeksi jamur Candida albicans pada bagian kelamin.
Ini menyebabkan gatal, kemerahan atau nyeri pada vagina, rasa sakit saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil, serta keputihan yang kental dan tidak normal.
11. Gusi Bengkak atau Berdarah
Penyakit gusi termasuk komplikasi dari diabetes. Air liur mengandung glukosa. Semakin banyak kandungannya, maka semakin banyak pula bakteri dalam mulut yang akan memakan gula ini, sehingga menyebabkan penyakit gusi, seperti bengkak atau berdarah.
Penyebab Gula Darah Tinggi
Kondisi gula darah tinggi sering menyerang penderita diabetes. Berikut ini beberapa penyebab hiperglikemia yang dikutip dari situs Yale Medicine:
- Makan terlalu banyak karbohidrat
- Tidak cukup berolahraga
- Penderita diabetes tipe 1 tidak mengkonsumsi obat insulin atau obat dari dokter
- Mengkonsumsi obat-obatan seperti kortikosteroid, diuretik tiazid, beta-blocker, dan antipsikotik
- Mengalami kondisi tertentu yang mempengaruhi pankreas
- Mengalami kondisi medis yang dapat menyebabkan resistensi insulin, seperti sindrom cushing dan akromegali
- Kehamilan
- Stres
Penanganan Gula Darah Tinggi
Penanganan hiperglikemia tergantung pada penyebabnya. Berikut ini beberapa cara penanganannya:
- Bagi penderita diabetes tipe 1, insulin adalah pengobatan utama untuk hiperglikemia. Pada beberapa kasus, insulin juga digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2.
- Obat penurun glukosa seperti metformin dapat digunakan untuk menurunkan kadar gula darah.
- Penderita diabetes harus memonitor kadar gula darah sesuai instruksi dokter.
- Jika mengalami diabetic ketoacidosis (DKA) dan hyperosmolar hypergly cemic state (HHS) maka harus ditangani sebagai darurat medis. Kondisi ini diobati dengan cairan intravena, elektrolit, dan insulin.
Demikian tadi telah kita ketahui apa itu hiperglikemia atau gula darah tinggi, termasuk 11 gejala gula darah tinggi, penyebab, dan cara penanganannya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "11 Gejala Gula Darah Tinggi, Penyebab, dan Cara Penanganan"