Ilustrasi meninggal. (Foto: Thinkstock) |
Tubuh dan organ seseorang yang meninggal dunia akan berhenti ketika meninggal dunia. Dalam sudut pandang kesehatan, sebenarnya apa sih yang terjadi pada tubuh pada 'detik-detik' kematian?
Dikutip dari Very Well Health, secara definisi kematian adalah ketika peredaran darah dan pernapasan terhenti dan tidak dapat dihidupkan kembali, atau terjadi kematian pada otak. Penentuan kematian pada seorang pasien harus dilakukan berdasarkan standar medis.
Momen kematian seringkali dikaitkan dengan terhentinya detak jantung dan pernapasan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kematian mungkin tidak terjadi secara instan.
Otak diperkirakan tetap 'bekerja' selama 10 menit atau bahkan lebih setelah kematian. Hal ini menunjukkan bahwa pikiran seseorang mungkin mempunyai semacam kesadaran akan kematian.
Rumah sakit memiliki beberapa kriteria untuk menyatakan kematian pada pasien. Hal tersebut meliputi tidak adanya denyut nadi, tidak bernapas, tidak ada refleks, dan tidak ada reaksi pupil dari cahaya terang.
Apa yang terjadi pada tubuh seseorang menjelang kematian? Pada penyakit kronis dan kematian akibat sebab ilmiah, terdapat beberapa perubahan terjadi pada fungsi tubuh yang melambat sebelum akhirnya berhenti total. Berikut ini beberapa di antaranya dikutip dari Cleveland Clinic:
1. Lebih Banyak Tidur
Pasien akan lebih sering tidur bukan karena untuk beraktivitas keesokan harinya, melainkan justru karena tubuh sudah tidak memiliki energi lagi untuk beraktivitas. Kondisi ini juga didorong kemampuan jantung yang menurun untuk memompa darah kaya oksigen.
2. Nafsu Makan Berkurang
Tubuh pasien yang sekarat sudah tidak memerlukan jumlah nutrisi yang sama dengan tubuh yang sehat. Nafsu makan mungkin akan mengalami penurunan drastis pada hari-hari hingga minggu-minggu sebelum kematian.
3. Sulit Mengontrol Usus dan Kandung Kemih
Ketika sistem pencernaan melambat, pasien mungkin akan mengalami kesulitan buang air besar. Pasien juga dapat mengalami penurunan kemampuan untuk mengontrol otot dasar panggul yang memungkinkan untuk mengontrol kapan buang air kecil.
4. Kerusakan Otot dan Kulit
Penurunan berat badan dan massa otot ketika pasien mengalami sekarat merupakan hal yang umum terjadi. Sel-sel kulit baru tidak menggantikan sel-sel mati dengan cepat sehingga membuat kulit menipis dan lebih rentan pada memar dan luka.
5. Tanda Vital Menurun
Tanda vital yang mengalami perubahan atau penurunan meliputi denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah. Hal ini berkaitan dengan organ-organ penting seperti jantung, paru-paru, dan otak.
Selain itu tanda lain yang mungkin dapat muncul seperti agitasi, munculnya periode ketidaksadaran, hingga perubahan otak ketika memandang lingkungan sekitar. Beberapa penelitian menunjukkan otak melepaskan zat kimia saat kematian mendekat hingga menciptakan hiperrealitas.
Kondisi ini membuat seseorang yang sedang sekarat kerap berbicara tentang melihat cahaya terang, merasa melakukan perjalanan, hingga merasa bertemu dengan orang tercinta yang sudah meninggal.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Apa yang Terjadi pada Tubuh Manusia di Detik-detik Menjelang Kematian?"