Ilustrasi nastar. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Edy Gunawan) |
Tak cuma ketupat dan opor, kue kering seperti nastar, kastengel, dan putri salju kerap menjadi hidangan wajib saat lebaran. Bentuknya yang kecil serta mudah dimakan, membuat seringkali orang-orang kalap saat menyantap kue kering.
Namun, perlu diingat bahwa kue kering memiliki kalori yang cenderung tinggi. Spesialis gizi klinik dr Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK berpendapat bahwa kalap mengkonsumsi kue kering dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit seperti diabetes dan obesitas.
"Batasi setidaknya 5-6 keping per hari, karena biasanya masih ada banyak kemungkinan kelebihan kalori dari makanan lain," kata dr Juwalita ketika berbincang dengan detikcom.
Sebenarnya tidak ada larangan dalam mengkonsumsi kue kering. Hal yang perlu diperhatikan adalah masyarakat bisa tahu batasan dalam jumlah konsumsinya.
Senada dengan hal tersebut, dokter spesialis gizi dr Diana F Suganda, MKes, SpGK menuturkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi kue kering dapat meningkatkan risiko diabetes.
"Nah kalau memang ada problem masalah gula darah terutama, itu harus hati-hati. Karena kan kue kue kering itukan tepung ya, tepung, karbo juga, karbo sederhana, kemudian pakai gula, pakai butter," ucap dr Diana.
Selain memperhatikan jumlah kue kering yang dimakan, konsumsi minuman bersoda yang kerap dilakukan saat liburan juga harus dikurangi karena memiliki kadar gula yang tinggi. Ada baiknya asupan kalori yang dikonsumsi berasal dari makanan-makanan utama.
"Mending jatah kalorinya tuh dipakai untuk makanan utamanya aja, jadi ketupat dengan lauk pauk dibanding ngambil jatah kalori untuk si kue-kue kering atau minuman manis gitu," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Catat Batas Aman Makan Kue Nastar Biar Nggak Bikin Berat Badan Naik"