Ilustrasi MSG. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur) |
Ramai menjadi perbincangan, konon monosodium glutamat (MSG) atau micin lebih sehat dari garam dan gula. Hal tersebut muncul dari salah satu cuitan di media sosial Twitter yang kini dikenal dengan X.
"Guys katanya framing buruk tentang micin tuh gak bener dan katanya micin lebih sehat dibanding garam dan gula. Pls enlighten sender dong fess," ucap salah satu netizen.
Apakah MSG memang benar lebih sehat bila dibandingkan dengan garam dan gula? Ahli gizi masyarakat Dr dr Tan Shot Yen, MHum menuturkan bahwa hal tersebut keliru. Tidak atau sehat suatu bahan, bergantung pada seberapa banyak yang dikonsumsi.
Menurutnya, garam dan MSG sama-sama aman dikonsumsi selama masih dalam jumlah yang normal. Sebaliknya, keduanya juga bisa berdampak pada kesehatan bila disantap berlebihan.
"MSG itu tidak lebih sehat dari garam dan gula," kata dr Tan, ketika dihubungi oleh detikcom, Selasa (16/4/2024).
Efek buruk mengonsumsi MSG terlalu banyak pada beberapa kasus disebut dr Tan berkaitan dengan kondisi yang dikenal MSG symptom complex atau umum disebut chinese restaurant syndrome.
MSG symptom complex merujuk pada sekelompok gejala yang dialami oleh beberapa orang setelah mengonsumsi MSG. Gejala yang mungkin muncul seperti sakit kepala, kulit memerah, berkeringat, hingga kasus yang parah seperti nyeri dada dan bengkak di tenggorokan.
"Pada orang-orang yang sensitif bisa muncul gejala yang disebut chinese restaurant syndrome," ujar dr Tan.
"MSG dan garam setara ya, yang terpenting membatasi asupannya agar tidak berlebihan dan mengutamakan makanan-makanan sehat," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ramai MSG Disebut Lebih Sehat dari Garam dan Gula, Ahli Gizi Bilang Gini"