Terlalu lama menggunakan headset atau earpods bisa bikin tuli? (Foto ilustrasi: iStock) |
Sejumlah warganet mengeluhkan gangguan pendengaran sampai mengaku mengidap tuli pasca terbiasa memakai headset sehari-hari. Beberapa di antaranya memang memakainya dalam jangka waktu lama, bahkan ikut digunakan sebagai pengantar tidur hingga lelap, seringnya suara musik berada di volume tinggi.
"Boleh ngeluh ga si, umur 29 tahun ditimpah musibah jadi tuna rungu gara2 hendset. Ntah itu karir, cinta, masa depan berasa makin lebih berat dijalani," tulis keterangan dalam unggahan di media sosial.
"Paginya dah kek ketutup. Udah priksa ke dokter katanya sarafnya udah rusak, pke alat bantu udah gak bisa," timpal warganet lain.
Sayangnya, terlalu sering memakai headset memang bisa merusak pendengaran.dr Ahmad Wahyudin, SpTHT, menyebut hal ini bisa terjadi dalam jangka waktu panjang.
Dirinya mengimbau masyarakat untuk tidak memakai headset melampaui delapan jam sehari, terlebih jika biasa mendengarkan suara melewati 80 desibel. Semakin tinggi volume yang didengarkan, semakin tinggi risiko pendengaran berkurang.
Menurut Ahmad, batas aman mendengarkan suara melalui headset sebaiknya tidak melebihi 50 desibel.
"Namun kalau tingkat kebisingan melewati 80 db dalam penggunaan lama tidak dianjurkan," tegas dia saat dihubungi detikcom Kamis (18/4/2024).
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Banyak keluhan yang bisa muncul saat seseorang mengalami gangguan pendengaran. Seringnya, sejumlah pertanda awal adanya gangguan pendengaran kerap diabaikan. Mulai waspada ketika mengeluhkan gejala berikut:
- Kesulitan mendengar pembicaraan orang lain secara jelas, atau kesalahan mendengar. Hal ini terutama dapat dialami pada situasi ramai.
- Sering meminta orang mengulang pembicaraan.
- Mendengarkan musik atau TV lebih keras dari orang biasa.
- Kesulitan mendengarkan saat menggunakan HP atau telepon.
- Kesulitan mendengar jika orang berbicara tidak berhadapan
Tanda 'Alert'
dr Ahmad menegaskan gangguan pendengaran berada di level berisiko tinggi saat muncul suara mendengung setelah mendengar suara keras. "Namun, saya sarankan jangan menunggu sampai telinga mendengung baru berhenti dengarkan suara yang keras," pungkasnya.
Dalam pedoman Kemenkes RI, jika earphone atau headset digunakan secara berlebihan dalam waktu yang lama, penggunanya berisiko mengalami gangguan pendengaran. Ada beberapa cara yang disarankan untuk mencegah gangguan pendengaran akibat seringnya menggunakan headset/earphone dalam keseharian, seperti berikut:
- Menggunakan volume secukupnya dan jangan terlalu besar, maksimal 60 persen dari total volume pada perangkat.
- Hentikan penggunaan headset setelah menggunakan selama 1 jam, dan beristirahatlah selama 1 jam.
- Lakukan pemeriksaan telinga secara rutin untuk membersihkan kotoran telinga, minimal setiap 6 bulan sekali
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Netizen Usia 20-an Ngaku Tuli Keseringan Pakai Headset, Waspadai Gejala Awalnya"