Foto: AP Photo/Ted S. Warren, File |
Seorang pengungkap fakta atau whistleblower kasus Boeing yang menyampaikan kekhawatiran mengenai salah satu pemasok maskapai tersebut yang mengabaikan cacat produksi, meninggal mendadak pada hari Selasa (30/4/2024), hanya dua bulan setelah karyawan lain yang memberikan peringatan mengenai perusahaan yang diperangi tersebut meninggal karena dugaan bunuh diri.
Joshua Dean (45) mantan auditor kualitas di Spirit AeroSystems meninggal setelah mengalami infeksi misterius yang membuat kesehatannya menurun drastis. Sebelum jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit, Dean disebut sangat sehat dan memiliki gaya hidup yang baik.
"Dia meninggal setelah dua minggu dalam kondisi kritis," kata bibinya, Carol Parsons dikutip dari NYPost.
Sebuah sumber juga menyebutkan Dean mengalami infeksi Staph sebelum meninggal. Pada tanggal 21 April Dean berada dalam "kondisi sangat kritis," dan dinyatakan positif mengidap influenza B, MRSA, dan pneumonia.
Dia sempat diintubasi dan menjalani dialisis sebelum akhirnya diterbangkan ke rumah sakit lain di Kota Oklahoma.
Hasil CT scan menunjukkan bahwa dia juga mengalami stroke. Sesaat sebelum kematiannya, dokter mempertimbangkan untuk mengamputasi tangan dan kakinya, yang menjadi hitam karena infeksi, sehingga membingungkan keluarga dan dokter.
"Dia berada dalam kondisi terburuk yang pernah saya ketahui atau dengar. Bahkan rumah sakit pun menyetujuinya," tulis saudara iparnya, Kristen Dean, di Facebook pada hari Sabtu (4/5), sebelum merinci prosedur penyelamatan nyawa yang coba dilakukan dokter untuk menyelamatkannya.
Dean telah menyampaikan kekhawatiran tentang cacat tersebut saat bekerja di Spirit Aerosystems, sebuah perusahaan yang berbasis di Kansas yang memproduksi suku cadang pesawat untuk Boeing pada tahun 2022. Kurang dari setahun kemudian dia dipecat.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Misteri Penyakit yang Diidap Whistleblower Kasus Boeing Sebelum Meninggal"