(istimewa) |
Akhir-akhir ini cuaca memang sedang terasa panas-panasnya. Kondisi cuaca panas seperti ini tak hanya membuat aktivitas masyarakat menjadi terganggu, tapi juga menyebabkan terjadinya berbagai potensi penyakit, seperti dehidrasi, heatstroke, hingga iritasi kulit.
Bahkan, cuaca panas disebut-sebut bisa mempengaruhi kesehatan reproduksi. Bagaimana faktanya?
Spesialis obstetri dan ginekologi RS Abdi Waluyo, dr Sigit Pranomo, SpOG, FRANZCOG menyanggah pernyataan yang menyebut cuaca panas bisa mempengaruhi kesehatan reproduksi, termasuk kesuburan seseorang.
"Tidak sebetulnya, cuaca panas tidak (berpengaruh)", terang dr Sigit saat diwawancarai pada, Jumat (3/5/2024).
dr Sigit mengatakan, tidak ada data medis yang menjelaskan bahwa pria dan wanita yang tinggal di daerah 4 musim, dengan cuaca yang lebih dingin, memiliki tingkat kesuburan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria dan wanita yang tinggal di daerah 2 musim.
"Kalau kita lihat secara statistik itu yang pasangan interval dimana-mana, seperti Timur Tengah, Southern Asian (Asia Selatan), atau Eropa itu sama. Tidak ada yang menyebutkan bahwa pada daerah 4 musim itu lebih subur karena lebih dingin, nggak juga," tutupnya.
Menurutnya, secara statistik tingkat kesuburan di berbagai daerah sama. Hal ini dikarenakan terpengaruh oleh kehidupan modern dengan gaya hidup yang cenderung sama.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Benarkah Cuaca Panas Bisa Pengaruhi Kesuburan? Begini Faktanya Menurut Dokter"