Hagia Sophia

14 December 2022

Banyak Warga DKI Meninggal Karena Terlambat Tes PCR

Pasien COVID-19 di DKI meninggal gegara telat PCR. (Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/oonal)

Sempat nihil kasus kematian, DKI Jakarta kembali mencatat peningkatan kasus meninggal COVID-19 sejak teridentifikasi dua subvarian baru Omicron yakni XBB dan BQ.1. Catatan kumulatif kematian COVID-19 menurut Dinas Kesehatan DKI Jakarta per 4 Juli hingga 11 Desember 2022 sebanyak 534 jiwa.

Total di antaranya didominasi dengan kelompok lansia yakni 344 orang, sementara 190 lainnya non lansia. Kenaikan COVID-19 mingguan paling terlihat di 21-27 November yakni 30 kasus kematian, terbanyak sejak Juli.

Mirisnya, Dinkes DKI menemukan banyak dari kasus meninggal COVID-19 tidak sadar dirinya terpapar virus. Walhasil, pasien tidak bisa tertolong lantaran sudah dalam kondisi kritis.

"Jarak tanggal swab PCR dengan kematian positif COVID-19 rata-rata 4-6 hari. Apa rata-rata pasien COVID-19 yang dibawa ke RS sudah kondisi berat dan terlambat diagnosis? Banyak yang demikian," beber Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr Ngabila Salama, MKM, kepada detikcom Selasa (13/12/2022).

"Artinya pasien datang ke RS sudah dalam kondisi berat tidak mengetahui bahwa terpapar COVID-19 dan pas di-PCR untuk prosedur RS baru ketahuan positif," sebut dia.

Meski belakangan ada penurunan kematian pada non lansia dalam dua pekan terakhir, angka meninggal akibat COVID-19 di kelompok lansia masih terbilang tinggi. Karenanya, dr Ngabila mendorong percepatan vaksinasi COVID-19 booster kedua pada kelompok lansia.

Di sisi lain, temuan pasien meninggal usai telat terdiagnosis seharusnya bisa diatasi. dr Ngabila mengingatkan mereka yang bergejala COVID-19 seperti batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan dan keluhan lainnya termasuk suspek. Artinya, bisa melakukan tes COVID-19 gratis di puskesmas.

"Gratis di seluruh puskesmas DKI Jakarta. Silakan datang, apalagi jika yang bergejala adalah lansia atau orang yang memiliki komorbid dan belum vaksinasi booster, harus dideteksi segera kemungkinan COVID-19 untuk tatalaksana lebih awal," pungkas dia.






















Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Duh, Mayoritas Pasien COVID-19 DKI Meninggal gegara Telat PCR"