Ketua Umum IDI. (Foto: Nafilah Sri Sagita K/detikHealth) |
Calon dokter spesialis mengeluh soal biaya pendidikan setinggi langit sehingga sulit diakses banyak kalangan. Hanya kelompok tertentu yang disebut bisa menempuh program pendidikan dokter spesialis, disingkat PPDS.
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi ikut merespons hal itu. Ia mengklaim biaya pendidikan kedokteran tak jauh berbeda dengan fakultas lain termasuk dalam biaya SPP. Beban biaya selama menjalani masa PPDS menurutnya lebih besar pada kebutuhan hidup sehari-hari.
"Biaya pendidikan dokter spesialis, tentunya kewenangan ada di fakultas, sama dengan biaya pendidikan yang lain, dia ada SPP dan sama, nilai dari SPP pun nggak mahal, yang mahal itu biaya hidup," cerita dr Adib saat konferensi pers IDI, Selasa (13/12/2022).
Ia menuturkan pengalaman selama menjalani PPDS sebelumnya memiliki beban biaya hidup dengan tiga anak. Kebutuhan tersebut akan sangat terbantu dengan adanya program beasiswa, sehingga ia mendorong insentif tidak hanya diberikan pada kebutuhan biaya pendidikan.
"Tolong dibantu juga biaya hidupnya," pinta Adib.
IDI disebutnya mendukung kemudahan pemberian insentif pada dokter residen atau calon dokter spesialis. Menurutnya, perlu ada kejelasan petunjuk teknis untuk proses pencairan dana tersebut, termasuk apakah bisa langsung diberikan dalam wewenang Kementerian Kesehatan maupun Kementerian Pendidikan.
"Ini yang perlu kita dorong, tinggal upaya implementasi pelaksanaan aturan saja. Yang sudah mengalokasikan, untuk teman-teman residen dan kami concern selama ini kami mensupport teman-teman PPDS diberikan insentif," pungkas dia.
Sebelumnya diberitakan, calon dokter spesialis Jagaddhito Probokusumo curhat kepada Menkes soal biaya yang harus dikeluarkan untuk menjadi dokter spesialis.
"Sekarang kita bayangkan terkait uang kuliah, katakanlah 15 juta per semester, sedangkan saya mengikuti kuliah 4,5 tahun sampai 5 tahun, berarti selama 5 tahun atau 10 semester saya harus mengeluarkan 150 juta rupiah hanya untuk SPP belum untuk biaya hidup," katanya dalam sesi berbincang dengan Menkes beberapa waktu lalu.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Respons IDI soal Biaya Sekolah Setinggi Langit Calon Dokter Spesialis"