RI dibayangi resesi seks. (Foto: Rifkianto Nugroho) |
Sejumlah negara Asia seperti Korea Selatan, Singapura, hingga Jepang, dilaporkan mengalami 'resesi seks'. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, menyebut Indonesia kemungkinan juga berisiko mengalaminya.
Hal tersebut disebabkan sejumlah kota/kabupaten di Indonesia ada yang mencatat zero growth atau nihil kelahiran baru. Gaya hidup disebut menjadi 'biang kerok' terjadinya peristiwa tersebut.
"Kalau wanita misalnya, nggak apa-apa aku nikah tua, nggak apa-apa misal aku nggak punya anak karena yang penting terayomi dengan suami," beber Hasto saat ditemui di Hotel Shangri La, Selasa (6/12/2022).
Adapun wilayah yang kini mengalami zero growth atau nihil angka kelahiran baru menurut Hasto, yaitu kabupaten/kota di:
- Jawa Timur
- DI Yogyakarta
- Jawa Tengah
Misalnya, DIY secara keseluruhan memiliki angka kelahiran rata-rata 2,2 bahkan di beberapa kabupaten/kota 1,9. Artinya, kebanyakan perempuan melahirkan kurang dari dua anak.
"Kalau kurang dari dua belum tentu melahirkan perempuan, karena potensinya 50:50, melahirkan laki-laki perbandingannya setengah, jadi kalau semua orang didorong anaknya segitu belum tentu punya perempuan," kata dr Hasto.
Idealnya, untuk mencapai pertumbuhan penduduk yang sesuai diperlukan minimal satu perempuan melahirkan satu anak perempuan. Sebab, jika kemudian semakin sedikit perempuan yang melahirkan, minus growth secara nasional tidak mungkin terjadi.
Meski begitu, Hasto menyebut Indonesia mempunyai program fertilitas melalui BKKBN yang membantu dan memberikan layanan untuk program kehamilan banyak orang. Ia mengungkap zero growth atau nihil kelahiran baru dilaporkan sejumlah wilayah seperti Jawa Timur hingga Jawa Tengah. Namun angka fertilitas di beberapa wilayah bisa menutupi ketinggalan tersebut.
"Iya harapan saya kabupaten sebelahnya masih 2,1 gitu, jadi kalau di Indonesia kan masih banyak itu cadangan provinsi dengan fertilitas tinggi, NTT itu 2,9, Aceh itu 2,7, Sumatera Barat 2,7, Sumatera Utara 2,5 lebih, jadi kita punya kantong-kantong bayi," pungkas dia.
Sebagaimana diketahui, resesi seks ditandai dengan penurunan angka kelahiran lantaran warga tak ingin melakukan hubungan seks, menikah atau memiliki anak.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "RI Berpotensi 'Resesi Seks', Ini 3 Wilayah yang Nihil Kelahiran Baru"