Hagia Sophia

27 December 2022

Beberapa Ciri Rematik yang Sering Dirasakan

Ilustrasi rematik. Ciri-ciri rematik (Foto: iStock)

Ciri-ciri rematik biasanya ditandai dengan nyeri dan peradangan pada sendi. Namun pada tahap awal, gejalanya tidak terlalu spesifik sehingga sulit dikenali.

Rematik atau rheumatoid arthritis tergolong ke dalam penyakit autoimun, di mana sistem imun menyerang persendian. Secara umum, penyakit ini paling sering menyerang pergelangan tangan, kaki, dan lutut.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, rematik paling sering menjangkiti wanita berusia 40-60 tahun dan biasanya terjadi simetris pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh. Orang-orang mungkin mengabaikan rasa sakit ringan di sendi sebagai tanda penuaan atau indikasi cedera.

Padahal, bila dibiarkan dalam waktu lama, kerusakan jaringan ini dapat menyebabkan nyeri kronis, hilang kesimbangan, dan kelainan bentuk sendi. Rematik juga dapat mempengaruhi jaringan lain di seluruh tubuh dan menyebabkan masalah pada organ vital. seperti paru-paru, jantung, dan mata.

Ciri-ciri Rematik

Dikutip dari Creaky Joints, berikut ini ciri-ciri rematik yang kerap dirasakan oleh pengidapnya:

1. Nyeri Sendi
Nyeri sendi yang tak kunjung sembuh berasal dari peradangan yang menyebabkan sendi menghasilkan cairan sinovial ekstra. Cairan itu kemudian menekan kapsul sendi dan mengiritasi ujung saraf.

Mulanya, ciri-ciri ini akan berdampak pada persendian kecil, seperti jari tangan dan kaki. Kemudian, rasa sakit akan menjalar ke bagian pergelangan, siku, bahu, pinggul, lutut, leher, bahu, ataupun rahang. Tak heran pengidap rematik seringkali kesulitan berjalan dengan baik untuk menghindari tekanan pada area kaki.

2. Sendi Kaku
Perasaan kaku, terutama setelah bangun pagi atau duduk sebentar, merupakan gejala yang umum bagi pengidap rematik. Kekakuan bisa spesifik pada satu bagian atau keseluruhan sendi. Seiring waktu, kondisi ini juga dapat memengaruhi ligamen dan tendon yang membuatnya sulit untuk ditekuk dan diluruskan, seperti di area pergelangan tangan.

3. Kaki Bengkak
Penumpukan cairan yang dihasilkan dari peradangan membuat sendi nyeri dan bengkak. Ketika kondisi ini berlangsung lebih dari enam minggu, segeralah laporkan ke dokter.

4. Kemerahan
Peradangan juga menyebabkan kulit kemerahan karena pembuluh darah yang melebar. Walhasil, lebih banyak darah mengalir ke area tersebut. Selain itu, peningkatan aliran darah dari kapiler menciptakan kehangatan pada persendian ketika disentuh.

5. Mati Rasa atau Kesemutan
Tanda umum lainnya adalah kesemutan. Peradangan sendi menyebabkan kompresi saraf dan hilangnya sensasi pergerakan.

6. Benjolan Kecil
Benjolan atau nodul yang terlihat ini muncul di bawah kulit. Meski tidak terasa sakit, kebanyakan beno jalan ini mudah bergerak bila disentuh. Mereka juga dapat memengaruhi titik-titik lain, seperti bagian belakang kepala, pangkal tulang belakang, dan tendon achilles.

7. Mudah Lelah
Kelelahan adalah hasil dari peradangan sistemik yang dapat memengaruhi kehidupan kerja, dorongan seks, dan aktivitas sehari-hari seseorang. Perlu diingat bahwa ciri-ciri ini tidak hanya terjadi pada rematik saja, namun juga penyakit lainnya.

8. Susah Tidur
Kelelahan yang berkelanjutan bisa jadi disebabkan oleh kesulitan tidur akibat nyeri sendi. Rasa sakit dapat mempersulit seseorang untuk merasa nyaman di tempat tidur karena gerakan apa pun seperti membalikkan badan sungguh menyakitkan.

9. Demam
Peradangan juga berdampak pada sistem kekebalan tubuh. Mungkin kondisi ini terasa seperti flu, tetapi bila tidak diobati akan memicu masalah kesehatan yang lebih serius.

10. Penurunan Berat Badan
Demam dan sakit yang tak kunjung sembuh berefek pada penurunan selera makan. Secara tidak sadar hal ini berujung pada berat badan yang turun drastis.

11. Mata dan Mulut Kering
Sekitar 40 persen pengidap rematik juga mengalami gejala yang melibatkan bagian tubuh lain, misalnya mata dan mulut kering dari Sindrom Sjogren. Mulut kering karena kurangnya produksi air liur menyebabkan kesulitan menelan.

12. Depresi dan Perubahan Mood
Menurut Mayo Clinic, rematik dan depresi umumnya terjadi bersamaan. Meski begitu, dokter belum bisa memastikan apakah kondisi ini digolongkan sebagai ciri-ciri fisik atau akibat nyeri yang tak berujung. Namun, depresi yang tidak segera ditangani akan mengurangi efektivitas pengobatan rematik.

Ciri-ciri rematik yang muncul secara bersamaan atau tak hilang lebih dari dua minggu harus dicurigai dan dilaporkan ke dokter. Semakin cepat pendeteksian dini, penyembuhan rematik pun kian lekas teratasi.






















Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "12 Ciri-ciri Rematik, Penyakit yang Kerap 'Hantui' Kelompok Ini"