Ilustrasi penjelasan dosis dan aturan pakai obat Meloxicam. Foto: iStock |
Meloxicam obat apa sih? Pasalnya, banyak orang diresepkan obat ini ketika tubuhnya mengalami sakit selepas cedera dan peradangan. Sebagai gambaran, meloxicam adalah obat pereda nyeri dengan mencegah pembentukan enzim dan hormon tertentu terkait rasa sakit.
Meski fungsinya terdengar lazim, meloxicam tak boleh sembarangan diminum karena termasuk obat keras. Bahkan untuk mendapatkannya, apoteker harus menerima resep dari dokter terlebih dahulu.
Meloxicam adalah salah satu golongan obat Antiinflamasi Nonsteroid (AINS) dari jenis oxicam yang bersifat antipiretik, analgesik, dan antiinflamasi. Obat ini biasanya digunakan untuk mengurangi rasa nyeri.
Cara kerjanya diketahui mencegah pembentukan enzim prostaglandin bernama cyclooxygenase 1 dan 2. Prostaglandin terbentuk dari jaringan tubuh yang mengalami infeksi atau peradangan, termasuk sendi. Oleh sebab itu, obat ini kerap digunakan untuk mengobati sakit atau peradangan akibat rheumatoid arthritis dan osteoarthritis pada orang dewasa atau anak-anak berusia minimal dua tahun.
Berikut dosis yang perlu diperhatikan untuk meloxicam dikutip dari Monthly Index of Medical Specialities (MIMS):
Nyeri Sedang hingga Berat (Suntik)
- Dewasa: 30 mg sekali sehari melalui infus bolus IV selama 15 detik. Gunakan untuk durasi terpendek sesuai dengan tujuan pengobatan
Spondilitis Ankilosa dan Artritis Reumatoid
- Dewasa dan anak-anak di atas 16 tahun: 7,5-15 mg sekali sehari sesuai kebutuhan. Gunakan dosis efektif terendah untuk durasi sesingkat mungkin.
- Lansia: 7,5 mg setiap hari.
Juvenile Rheumatoid Arthritis (Rematik pada Anak-anak)
- Anak di atas 2 tahun dengan berat lebih 60 kg: 7,5 mg sekali sehari untuk tablet dan 0,125 mg/kg sekali sehari sebagai suspensi oral.
Osteoartritis
- Dewasa dan anak-anak di atas 16 tahun: 7,5-15 mg sekali sehari sesuai kebutuhan. Sebagai batas: 5-10 mg sekali sehari. Gunakan dosis efektif terendah untuk durasi sesingkat mungkin.
Masyarakat perlu bijak menggunakan meloxicam. Sebab, obat ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke yang fatal, terutama jika menggunakannya dalam jangka panjang atau dosis tinggi dan mengidap gangguan jantung. Jangan pula gunakan obat ini sebelum atau sesudah operasi bypass jantung.
Hentikan penggunaan meloxicam jika seseorang mengalami alergi terhadap golongan aspirin atau AINS. Gejalanya bisa berupa ruam, sesak napas, dan mata bengkak.
Meloxicam juga dapat menyebabkan perdarahan lambung atau usus yang bisa membahayakan nyawa. Jadi, segera hubungi dokter bila setelah meminumnya muncul gangguan pencernaan, misalnya tinja berwarna hitam atau merah, dan muntah darah.
Untuk memastikan obat ini aman, beri tahu dokter jika pasien memiliki kondisi berikut ini:
- Penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes
- Riwayat serangan jantung, stroke, atau pembekuan darah
- Riwayat maag atau gangguan pencernaan
- Asma
- penyakit ginjal dan pasien cuci darah
- Masalah hati
- retensi cairan.
Selain itu, meloxicam sangat sensitif terhadap pengaruh obat lain. Sebab, obat ini dapat menyebabkan sejumlah interaksi antarobat yang sangat berbahaya. Dikutip dari WebMD, berikut daftar obat yang tak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat meloxicam:
- Obat aliskiren
- Obat penghambat ACE (kaptopril dan lisinopril)
- Obat penghambat reseptor angiotensin II (losartan dan valsartan)
- Obat cidofovir
- Obat lithium
- Obat metotreksat (pengobatan dosis tinggi)
- Obat kencing (diuretik seperti furosemid)
- Obat antiplatelet (clopidogrel)
- Obat pengencer darah (dabigatran, enoxaparin, dan warfarin)
Meloxicam tidak diperkenankan dikonsumsi oleh ibu hamil ataupun menyusui, kecuali diberikan langsung oleh dokter. Sebab, kandungan aktifnya dapat membahayakan jantung dan ginjal bayi. Di samping itu, hindari rokok dan alkohol selama jadwal pengonsumsiannya agar tidak terjadi risiko pendarahan lambung.
Gimana? Apakah rasa penasaran meloxicam untuk obat apa sudah terjawab? Agar obat makin efektif terapkanlah pola makan sehat dan rutin olahraga untuk menambah fleksibilitas kekuatan tulang.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Meloxicam Obat Apa? Simak Dosis dan Aturan Pakainya"