ilustrasi. Penyebab paru-paru basah (Foto: Getty Images/iStockphoto/mi-viri) |
Paru-paru basah atau istilah medisnya Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) adalah masalah kronis yang menyebabkan paru-paru terendam oleh cairan tubuh. Cairan tersebut bisa berupa nanah ataupun darah. Lalu, apa penyebab paru-paru basah?
Masyarakat tanpa terkecuali bisa mengalami paru-paru basah jika memiliki penyebab dan faktor risikonya. Penyakit ini tergolong keadaan darurat medis sehingga gejalanya patut diwaspadai.
- Sesak napas
- Tekanan darah rendah
- Mudah lelah dan bingung
- Demam
- Batuk
- Pusing dan sakit kepala
Meski begitu, gejalanya dapat bervariasi oleh setiap orang. Untuk memastikannya, konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan cara penanganan yang jelas.
Apa Penyebab Paru-paru Basah?
Paru-paru basah atau ARDS bermula dari kebocoran cairan pembuluh darah terkecil paru-paru ke dalam kantung udara (alveoli). Alveoli punya peran besar untuk kehidupan manusia, yakni tempat pertukaran oksigen dan karbon monoksida.
Umumnya, kebocoran tersebut timbul dari efek peradangan atau infeksi pada jaringan paru-paru. Berikut beberapa masalah kesehatan yang dapat memicu kondisi tersebut:
1. Sepsis
Penyebab paling umum dari ARDS adalah sepsis. Kondisi ini merupakan respons ekstrem tubuh terhadap infeksi. Infeksi yang menyebabkan sepsis paling sering terjadi di paru-paru, saluran kemih, kulit, atau saluran pencernaan.
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sepsis dengan cepat menyebabkan kerusakan jaringan, kegagalan organ, dan kematian jika tidak ditangani dengan tepat.
2. Zat Kimia Berbahaya
Paparan rokok atau asap kimia dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan paru-paru basah. Hal ini juga berlaku ketika terhirup atau tertelan banyak cairan (aspirasi) dan tenggelam.
3. Pneumonia Kronis
Pneumonia adalah infeksi yang merusak kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru. Kondisi ini menyebabkan menyebabkan batuk berdahak atau nanah, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas. Berbagai organisme, termasuk bakteri, virus, serta jamur, dapat menyebabkan pneumonia.
4. Cedera Berat
Cedera berat di kepala atau dada lainnya pun jadi salah satu pemicu paru-paru basah. Cedera ini timbul dari kecelakaan atau terjatuh sehingga berdampak pada kerusakan paru-paru atau bagian otak yang mengatur pernapasan.
5. COVID-19
Infeksi virus Corona yang parah dapat berkembang jadi paru-paru basah. Infeksi ini mulanya bisa memicu gejala ringan dan sedang. Namun, penanganan yang terlambat akan meningkatkan risiko komplikasi.
6. Pankreatitis
Pankreatitis (radang pankreas) merupakan kerusakan pankreas yang parah sehingga menyebabkan Sindrom Respons Inflamasi Sistemik (SIRS). Efeknya memengaruhi banyak organ, termasuk paru-paru.
Selain penyebab di atas, beberapa faktor risiko yang dimiliki seseorang bisa memicu paru-paru basah. Berikut di antaranya dikutip dari Medical News Today:
- Merokok
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Penggunaan oksigen berlebihan untuk kondisi paru-paru yang tidak darurat
- Operasi atau kemoterapi
- Darah rendah
Paru-paru yang tidak segera ditangani akan menyebabkan komplikasi berat yang mengancam jiwa. Komplikasi paling umum adalah:
- Pembekuan darah: Gumpalan darah ini umumnya terbentuk di kaki. Jika sudah pecah, seseorang akan mengalami emboli paru.
- Pneumotoraks: Tekanan dan volume udara dari ventilator dapat memaksa gas melewati lubang kecil di bagian paling luar paru-paru dan menyebabkan paru-paru tersebut kolaps.
- Infeksi: Jaringan parut di kantung udara terbentuk dalam beberapa minggu setelah diagnosis paru-paru basah. Ini membuat paru-paru kaku sehingga oksigen semakin sulit mengalir dari kantung udara ke aliran darah.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa peradangan merupakan kondisi di balik apa penyebab paru-paru basah. Berbagai upaya pencegahan bisa dilakukan dengan mengenyahkan rokok, menjaga tubuh tetap terhidrasi, dan mengonsumsi makanan pembersih paru-paru.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Apa Penyebab Paru-paru Basah? Waspadai Bahaya dan Risikonya"