Hagia Sophia

17 December 2022

Omicron BF.7 Diduga Jadi Penyebab Kasus COVID-19 Kembali Meningkat di China

Foto: Getty Images/iStockphoto/loops7

China kini diterpa lonjakan kasus COVID-19. Meski beredar anggapan bahwa lonjakan tersebut dipicu pencabutan aturan yang amat ketat sebelumnya ('Zero-COVID'), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meyakini bahwa lonjakan tersebut sebenarnya sudah terjadi sebelum aturan tersebut dicabut. Kini diyakini, subvarian Omicron BF.7 menjadi varian Corona paling dominan di negara tersebut.

Sejak varian Omicron merebak pada 2021, muncul sejumlah subvarian Omicron. Salah satunya, yakni BF.7 yang baru-baru ini diidentifikasi sebagai varian Corona dominan di Beijing. Varian ini diyakini berkontribusi terhadap lonjakan kasus COVID-19 lebih luas di China.

Laporan dari Cina menunjukkan BF.7 memiliki kemampuan infeksi terkuat dibandingkan subvarian Omicron lainnya di negara tersebut. BF.7 diyakini lebih cepat menular daripada varian lain dengan masa inkubasi lebih pendek.

Dikutip dari LiveScience, satu orang dengan infeksi BF.7 bisa menular ke rata-rata 10 hingga 18,6 orang lainnya.

BF.7 juga diketahui memiliki potensi lebih kuat melakukan reinfeksi terhadap orang yang sudah pernah terkena COVID-19, orang yang sudah kebal karena vaksin COVID-19, maupun keduanya. Karena kemampuan penularan inilah, China mengalami kesulitan yang signifikan dalam mengendalikan pandemi.

Apa Saja Gejalanya?

Gejala infeksi BF.7 sebenarnya mirip dengan subvarian Omicron lainnya, terutama gejala pada saluran pernapasan atas.

Pasien COVID-19 dengan infeksi subvarian Omicron BF.7 kemungkinan mengalami gejala berupa:
  • Demam
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Pilek dan kelelahan
  • Sebagian kecil pasien mengalami gejala gastrointestinal seperti muntah dan diare.
Seperti varian Corona lainnya, BF.7 berisiko menyebabkan penyakit yang lebih serius pada orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah.























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Jadi Biang Kerok COVID-19 Ngamuk di China, Begini Gejala Omicron BF.7"