Sorotan WHO perihal lonjakan kasus COVID-19 di China. Foto: VCG/Getty Images |
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti lonjakan kasus COVID-19 China sebenarnya sudah terjadi sebelum pemerintah melonggarkan aturan pembatasan.
Mengingat, pejabat di China bersikeras bahwa kasus COVID-19 meroket dengan cepat di Beijing setelah pemerintah tiba-tiba meninggalkan kebijakan 'Zero-COVID'. Lewat pencabutan tersebut, pemerintah membatalkan pengujian massal dan karantina setelah hampir tiga tahun menerapkan aturan penanganan yang dinilai amat ketat.
"Ledakan kasus di China bukan karena pencabutan pembatasan COVID. Ledakan kasus di China telah dimulai jauh sebelum pelonggaran kebijakan nol-COVID," beber kepala kedaruratan WHO Michael Ryan dikutip dari Channel News Asia, Kamis (15/12/2022).
"Ada narasi bahwa, dalam beberapa kondisi, China mencabut pembatasan dan tiba-tiba penyakitnya (jumlah kasus COVID-19) menjadi tidak terkendali," imbuhnya.
Lebih lanjut menurut Ryan, lonjakan kasus COVID-19 di China sebenarnya dipicu oleh tindakan pengendalian yang tidak efektif menekan penularan.
Terlebih ia juga menyoroti penularan varian Omicron yang amat cepat, terdeteksi di China sekitar setahun lalu. Artinya, aturan pembatasan COVID-19 yang berlangsung ketat di China tidak berguna melawan terpaan varian Corona baru. Terlebih, cakupan vaksinasi COVID-19 masih terhitung rendah.
"Penularan super Omicron benar-benar menggagalkan kesempatan untuk menggunakan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial yang bertujuan untuk menahan virus secara penuh," beber Ryan dalam konferensi pers dengan asosiasi koresponden PBB.
"Ada data dari tempat-tempat seperti Hong Kong yang menunjukkan bahwa program vaksinasi China tidak aktif, dengan penambahan dosis ketiga, bekerja dengan sangat baik. Tetapi memang membutuhkan dosis ketiga untuk menunjukkan efek itu," imbuhnya.
Kini seiring lonjakan kasus positif COVID-19, jutaan orang tergolong rentan lanjut usia belum menerima dosis lengkap vaksin COVID-19. Rumah sakit juga kini kekurangan dana dan sumber daya untuk menangani lonjakan jumlah pasien.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "WHO Soroti Kondisi COVID di China Meledak usai Lockdown Dicabut"