WHO wanti-wanti soal 'superbug' yang kebal antibiotik. (Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/ktsimage) |
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewanti-wanti ancaman 'superbug' yang kebal terhadap antibiotik. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan kondisi ini bisa membahayakan nyawa manusia di dunia.
"Resistensi antimikroba merusak pengobatan modern dan membahayakan jutaan nyawa," kata Tedros yang dikutip dari laman 9News, Selasa (13/12/2022).
"Untuk benar-benar memahami sejauh mana ancaman global dan meningkatkan respons kesehatan masyarakat yang efektif terhadap AMR, kita harus meningkatkan pengujian mikrobiologi dan menyediakan data yang terjamin kualitasnya di semua negara, bukan hanya negara yang lebih kaya," jelasnya.
Dalam penelitiannya, WHO mensurvei orang-orang yang berada di lebih dari 80 negara di dunia. Hasilnya, mereka menemukan bahwa infeksi bakteri umum menjadi semakin kebal terhadap obat-obatan.
Hasil Penelitian
Ditemukan lebih dari 60 persen orang yang tertular gonore, penyakit menular seksual, menunjukkan resistensi terhadap salah satu antibakteri oral yang paling banyak digunakan, yakni Ciprofloxacin.
Selain itu, lebih dari 20 persen kasus E.Coli, patogen yang paling umum menyebabkan infeksi saluran kemih, juga resisten terhadap pengobatan lini pertama dan kedua.
Dari laporan tersebut juga menunjukkan bahwa adanya kenaikan kasus resistensi antibiotik pada infeksi aliran darah karena Escherichia coli dan Salmonella spp. Kasus infeksi gonore yang resisten juga meningkat dibandingkan dengan angka pada tahun 2017, yang masing-masing naik setidaknya 15 persen.
"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi alasan di balik peningkatan yang diamati dan sejauh mana hal itu terkait dengan peningkatan rawat inap dan peningkatan perawatan antibiotik selama pandemi COVID-19," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "WHO Wanti-wanti Superbug, 60 Persen Orang Kena Gonore Kenal Antibiotik"