Wanita tertua di dunia, Lucile Randon, meninggal di usia 118 tahun saat tidur (Foto: AP/Daniel Cole) |
Wanita tertua di dunia, Lucile Randon meninggal di usia 118 tahun. Ia diketahui tutup usia saat sedang tidur di panti jompo, tempatnya tinggal selama beberapa tahun terakhir.
Wanita yang diketahui sebagai biarawati Prancis itu juga menjadi penyintas COVID-19 tertua pada tahun 2021 saat dirinya berusia 116 tahun.
"Ada kesedihan yang luar biasa, tapi dia ingin itu terjadi, itu adalah keinginannya untuk bergabung dengan kakak tercintanya. Baginya, itu adalah kebebasan," kata David Tavella, juru bicara Randon.
Dikutip dari Healthgrades, terdapat beberapa penyebab kematian yang terjadi saat seseorang tertidur. Pada beberapa kasus orang meninggal saat tidur karena sleep apnea. Namun ada juga yang mengalami kondisi serius, seperti serangan jantung atau henti jantung saat tidur. Berikut informasi lengkapnya.
1. Masalah Jantung
Kematian mendadak yang terjadi pada siang maupun malam hari biasanya disebabkan oleh masalah jantung. Irama jantung yang tidak normal atau disebut aritmia, adalah penyebab paling umum dari kematian mendadak. Kondisi ini terjadi saat impuls listrik yang berfungsi mengatur detak jantung sedang tak bekerja dengan baik.
Selain aritmia, serangan jantung juga bisa menyebabkan kematian saat tidur. Selama serangan jantung, otot jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Bagian otot jantung menjadi rusak atau mati, dan jantung menjadi tidak mampu memompa darah dan oksigen secara efektif ke seluruh tubuh.
Begitu juga dengan kondisi henti jantung atau jantung tiba-tiba berhenti berdetak bisa menyebabkan kematian dalam beberapa menit.
Baik tua maupun muda bisa meninggal karena masalah jantung. Menurut American Academy of Pediatrics, kematian jantung mendadak (baik saat tidur atau siang hari) adalah penyebab utama kematian atlet muda.
2. Stroke
Stroke dapat mengganggu pasokan oksigen ke otak. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh gumpalan darah atau pendarahan otak. Aneurisma otak (pembuluh darah pecah) atau stroke masif dapat menyebabkan kematian saat tidur.
3. Epilepsi
Epilepsi atau disebut gangguan kejang kerap dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian saat tidur. Menurut Yayasan Epilepsi, setiap tahun, lebih dari 1 dari 1.000 orang pengidap epilepsi meninggal akibat kematian mendadak yang tidak terduga atau disebut SUDEP. Mereka dengan epilepsi yang tidak terkontrol memiliki risiko kematian yang lebih besar akibat SUDEP.
Orang dengan epilepsi dapat mengurangi risiko kematian akibat SUDEP dengan menjaga kondisinya tetap terkendali.
4. Keracunan Karbon Monoksida
Beberapa kematian di malam hari juga bisa disebabkan dari tragedi yang tidak disengaja, seperti keracunan karbon monoksida. Senyawa ini adalah gas tidak berwarna dan tidak berbau yang dapat dilepaskan oleh tungku yang tidak berfungsi atau peralatan rumah tangga biasa lainnya (termasuk pemanas air dan pengering).
5. Diabetes
Menurut sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan dalam Diabetic Medicine, diabetes tipe 1 meningkatkan risiko kematian mendadak yang tak dapat dijelaskan, seringkali pada malam hari, pada orang muda yang sehat. Istilah "mati di tempat tidur" telah digunakan untuk menggambarkan kondisi ini.
6. Gangguan Tidur
Sleep apnea adalah kondisi yang ditandai dengan jeda napas saat tidur, dapat menyebabkan kematian pada beberapa orang. Meski begitu, sulit untuk mengatakan apakah sleep apnea dan jeda napas (yang dapat menurunkan kadar oksigen di seluruh tubuh) secara langsung menyebabkan kematian, atau mungkin disebabkan oleh masalah jantung, yang umumnya terjadi pada penderita sleep apnea.
Mantan Green Bay Packer Reggie White meninggal pada tahun 2004 pada usia 43 tahun karena aritmia jantung dan sleep apnea.
Selain itu, gangguan tidur lainnya juga dapat menyebabkan kematian saat tidur. Sleepwalking, misalnya, dapat menyebabkan situasi berbahaya dan berpotensi mematikan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Wanita Tertua di Dunia Meninggal saat Tidur, Inikah Penyebabnya?"