Ilustrasi asteroid. Foto: ABC Australia |
Planet Bumi berpotensi ditabrak asteroid pada 23 tahun lagi. Kemungkinannya memang sangat kecil tapi bukan tidak mungkin terjadi sehingga NASA menanggapinya dengan serius.
Dikutip detikINET dari As.com pada Rabu (15/03/2023), NASA saat ini sedang memantau asteroid bernama '2023 DW' yang ada kemungkinan bisa menabrak bumi 23 tahun lagi. Tabrakan tersebut berpotensi terjadi pada tanggal 14 Februari 2046.
Badan Antariksa Eropa memprediksi kemungkinan menghujam Bumi adalah 1 banding 625, sementara Laboratorium Propulsi Jet (JPL) memperkirakan kemungkinan terjadi tumbukan adalah 1 banding 560. Sebagai perbandingan, kemungkinan kita tersambar petir adalah 1 banding 15.000.
Adapun NASA memberi nilai 1 dari 10 pada Skala Dampak Bahaya Torino. Skala tersebut diperuntukkan untuk mengukur kemungkinan sebuah benda menabrak Bumi. Skala 1 berarti objek tersebut sangat tidak mungkin menabrak bumi, walau bukan mustahil.
"Objek ini tidak terlalu mencemaskan," ujar Davide Farnocchia selaku insinyur navigasi dari JPL NASA. Tapi para ahli NASA tetap memperingatkan kemungkinan perubahan potensi ancaman yang terjadi seiring waktu.
Menurut sistem pengawsan NASA, asteroid tersebut memiliki diameter 50 meter, sebanding dengan tinggi Arc de Triomphe di Paris, Perancis. Ia saat ini melaju dengan kecepatan sekitar 25 kilometer per detik.
Lalu, apa yang bisa dilakukan jika asteroid itu menuju Bumi? Teknologi DART adalah solusinya. Tanggal 26 September 2022, pesawat ruang angkasa NASA ditabrakkan ke asteroid Dimorphos. Tujuannya untuk mengubah orbitnya agar puing-puingnya tidak menabrak Bumi di masa depan.
Uji coba tersebut berhasil dan asteroid tersebut keluar dari orbitnya. "Itulah alasan kenapa melakukan misi itu," ungkap Farnocchia tentang DART. "Misi itu sukses luar biasa," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Asteroid Ini Diawasi NASA Karena Berpotensi Tabrak Bumi"