Hagia Sophia

17 March 2023

Wanita Tiduran di KRL Karena Nyeri Haid Tuai Pro dan Kontra

Viral wanita ditegur petugas karena berbaring di KRL saat menahan nyeri haid. (Foto: Tangkapan Layar viral)

Baru-baru ini marak video di media sosial tentang wanita tiduran di bangku KRL akibat menstruasi. Video tersebut menunjukkan bahwa wanita tersebut ditegur oleh petugas karena tiduran di bangku KRL.

Setiap orang memiliki toleransi terhadap sakit haid yang berbeda-beda, bagi beberapa orang rasa sakit tersebut membuat tubuh kita menjadi lemas bahkan sampai pingsan. Bagi sebagian yang lain, mungkin masih bisa ditahan.

Sejumlah orang memberikan ceritanya terkait pengalaman menstruasi kepada detikcom. Rapida (21), seorang mahasiswi salah satu universitas di Jakarta membagikan pengalamannya saat merasakan nyeri haid.

Menurutnya, sakit haid yang dirasakan sangat menyiksa. Ia menjadi malas untuk beraktivitas, merasakan mual, dan tidak nafsu makan. Sebagai solusi atas masalah tersebut, ia hanya tertidur di kamar sambil menonton film kesukaannya sehingga perasaannya menjadi lebih baik, mengkonsumsi makanan manis seperti coklat dan buah. Selain itu, ia juga meng-kompres dengan air hangat pada perutnya, dan rutin untuk mengkonsumsi air putih.

Menanggapi video yang sedang viral sekarang, sebagai sesama wanita, Rapida mengatakan, bahwa ia paham atas rasa sakit yang dialami oleh wanita tersebut. Namun, menurutnya hal ini tidak perlu dilakukan karena justru akan mengganggu kenyamanan publik. Seharusnya, wanita itu bisa istirahat dengan duduk tanpa harus tiduran di bangku KRL.

"Menurutku sih nggak setuju ya karena itu terlalu berlebihan apalagi ini kan transportasi umum, kan jadi malu dilihat banyak orang dan menimbulkan banyak persepsi yang orang nggak tau kalau lagi haid," katanya.

Pendapat lainnya datang dari Fitri (22), ia merupakan salah satu karyawan di Bekasi. Sama seperti Rapida, Fitri mengatakan jika dirinya tidak bisa menjelaskan rasa sakit terkait haidnya hingga ia tidak bisa melakukan aktivitas hariannya. Selain itu, ia merasakan sakit kepala akibat kurangnya darah.

Solusi yang Fitri lakukan untuk mengatasi sakit haidnya adalah dengan mengisi air hangat ke botol untuk mengompres perutnya dan segera tidur untuk meredakan rasa sakit haidnya. Selain itu, ia mengkonsumsi air putih secara rutin dan menggunakan obat pereda nyeri haid.

Fitri juga memiliki tanggapan atas beredarnya video tersebut, menurutnya ia tidak setuju dengan wanita tersebut. Namun, ia lebih tidak setuju dengan orang yang telah memvideokan dan menyebarkan video wanita yang tiduran di KRL. Menurutnya, hal ini justru dianggap tidak sopan karena melanggar privasi seseorang. Fitri mengatakan, seharusnya tidak perlu untuk divideokan dan ditertawakan.

"Aku sih lebih nggak setuju sama yang buat video karena itu juga melanggar privasi dan jatuhnya hal tersebut justru menjatuhkan harga diri sesama wanita. Apalagi, ia juga diam-diam melakukan rekaman tersebut sambil ngetawain wanita itu," katanya.

Sementara itu, Rika (22), seorang mahasiswi, menceritakan bahwa haid yang dialaminya terkadang nyeri seperti ingin BAB pada bagian perut ke bawah, adanya rasa sakit pada daerah vagina, dan pegal pada area pinggang serta kakinya.

Solusi yang ia berikan terkait permasalahan nyeri pada perutnya adalah duduk dengan kaki menekuk atau tiduran. Selain itu, ia juga melakukan pijatan pada bagian telapak kakinya dan meminum jamu kunyit.

Menurut Rika mengenai video tersebut adalah ia tidak setuju dengan wanita tersebut karena KRL adalah tempat umum yang harusnya dipakai untuk duduk. Selain itu, Rika juga berpendapat bahwa hal tersebut tidak sopan untuk dilihat oleh pengguna KRL lainnya.

Namun, ia juga mengerti akan hal tersebut. Rika juga menyetujui jika rasa sakit saat haid terkadang tidak bisa ditahan dan memungkinkan untuk seorang wanita menunjukkan sikap reflek akan rasa sakit yang dirasakannya.

"Menurut aku sih nggak setuju karena itu fasilitas umum yang seharusnya dipakai untuk duduk bukan untuk berbaring, tetapi kalau dilihat dari sisi si cewek itu ya mungkin karena sangking sakitnya sampai dia reflek buat tiduran disitu. Jadi ya kita bisa aja memaklumi dari hal tersebut, cuma ya balik lagi kalo dari sudut pandang penggunaan transportasi umum sih itu kurang baik buat dilakuin," katanya.

Nyeri haid yang muncul secara berlebihan, perlu adanya kewaspadaan. Apalagi, jika nyeri haid muncul dengan keluhan lainnya seperti periode menstruasi lebih lama dan keputihan yang tidak normal. Namun, Wanita dapat beristirahat dengan cukup, melakukan teknik pernapasan, membatasi konsumsi makanan yang mengandung kafein, serta menggunakan obat pereda nyeri haid. Hal tersebut dapat dilakukan oleh para wanita untuk mengurangi rasa nyeri akibat menstruasi.























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pro-Kontra Wanita Tiduran di KRL Disebut karena Nyeri Haid, Bela Siapa?"