Hagia Sophia

09 July 2023

Beberapa Manfaat Bekam bagi Kesehatan

Foto: iStock

Bekam adalah sebuah pengobatan alternatif yang cara kerjanya dilakukan dengan menyedot kulit menggunakan cangkir. Banyak orang memutuskan memilih pengobatan ini karena berbagai manfaat bekam, antara lain untuk meningkatkan peredaran darah, menguatkan daya tahan tubuh, membuang racun, bahkan mengurangi rasa sakit.

Dirangkum dari berbagai sumber, manfaat bekam tak terpaku pada satu penyakit saja. Di artikel ini, penulis akan mengenalkan detikers pada manfaat bekam, prosedur, resiko, serta siapa saja yang harus menghindari bekam. Simak, ya.

Manfaat Bekam Bagi Kesehatan

Healthline ada salah satu dari sekian sumber yang mengatakan bahwa bekam memiliki manfaat bagi berbagai kondisi kesehatan manusia, baik itu penyakit lokal maupun sistematik. Bekam memberikan manfaatnya bagi kesehatan dengan cara kerja meningkatkan sirkulasi darah perifer (dekat dengan kulit) serta meningkatkan kekebalan tubuh.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2018 menyajikan sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila menjalani terapi bekam. Antara lain memperlancar aliran darah di bawah lapisan kulit, mengubah sifat biomekanik kulit, meningkatkan toleransi nyeri, meningkatkan metabolisme anaerobik lokal (tanpa oksigen), mengurangi peradangan, serta meningkatkan imunitas.

Terakhir, Cleveland Clinic menyebutkan bahwa bekam adalah jenis terapi yang berpotensi mengatasi beberapa jenis kondisi kesehatan. Mulai dari memberikan rasa rileks pada tubuh, membuang racun-racun dalam tubuh, mengurangi kadar kolesterol, mencegah penyakit aterosklerosis, meningkatkan produksi sel darah merah, serta memberikan rangsangan pada sistem saraf tepi.

Bagaimana Prosedur Terapi Bekam Dilakukan?

Pada dasarnya, prosedur bekam dilakukan dengan meletakkan sebuah cup atau cangkir di atas kulit. Kemudian, didiamkan selama beberapa menit untuk menciptakan suction atau penyedotan. Akan tetapi, terdapat setidaknya 3 metode terapi bekam yang disebutkan oleh Cleveland Clinic.

Pertama, metode dry yang dilakukan dengan memanaskan bagian dalam cangkir. Dalam metode dry yang lebih kuno, bola kapas yang sudah direndam alkohol digunakan untuk mengirim oksigen keluar cangkir. Sementara metode dry yang modern menggunakan semacam alat hisap yang dapat menarik kulit ke dalam cangkir serta mengeluarkan udara dari cangkir.

Kedua, metode running memiliki kemiripan dengan metode dry. Sebelum memulai bekam, terapis akan mengoleskan lotion atau minyak ke kulit. Selanjutnya, masing-masing cangkir diletakkan dan digeser-geser di area tubuh yang membutuhkan perawatan.

Ketiga, metode bleeding yang menggunakan jarum untuk menusuk kulit perlahan sebelum cangkir diletakkan. Hal ini dilakukan dengan tujuan melepaskan racun melalui aliran darah yang tersedot oleh cangkir.

Dalam sekali prosedur, umumnya terapis akan menggunakan tiga hingga lima cangkir. Meski begitu, beberapa jenis perawatan memungkinkan penggunaan hingga maksimal 7 cangkir.

Untuk jenis cangkirnya sendiri, ada beberapa bahan yang biasa digunakan oleh terapis bekam. Ada cangkir dari bahan bambu, keramik, metal, dan silikon.

Apa Efek Samping Melakukan Terapi Bekam?

Karena bekam dilakukan dengan cara menyedot kulit, maka hal ini akan membuka pembuluh darah kecil atau kapiler di bawah kulit. Setelah terapi bekam, bulatan merah akan muncul di permukaan kulit. Namun, tanda ini akan hilang dalam satu hingga dua minggu.

Normalnya, bekam tidak membuat tubuh sakit. Meski begitu, kulit akan terasa kencang selama prosedur bekam berlangsung. Walau resikonya rendah, Cleveland Clinic menyebutkan berbagai efek samping yang muncul, yakni memar, luka bakar dari panasnya cangkir, rasa lelah, sakit kepala, otot terasa nyeri dan tegang, mual, hingga infeksi kulit dan gatal.

Siapa yang Tak Boleh Menjalani Terapi Bekam?

Meski punya resiko rendah bukan berarti bekam cocok untuk dilakukan oleh semua orang. Mengutip dari Cleveland Clinic, bekam tidak direkomendasikan bagi wanita yang sedang mengandung karena masih sedikit jumlah penelitian mengenai efeknya pada kelompok tersebut.

Adapun untuk pasien dengan kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya menghindari terapi bekam. Antara lain pasien dengan anemia, pengguna alat pacu jantung, hemofilia, masalah pembekuan darah, riwayat stroke, penyakit kardiovaskular, eksim, psoriasis, dan kejang.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Manfaat Bekam Hingga Risikonya, Cocok Untuk Obati Banyak Penyakit"