Hagia Sophia

09 July 2023

Dokter Gizi: Susu Oat Tak Cocok untuk Diet

Foto: Tiktok @itshanspra/ iStock

Saat mulai menjalani program diet, kebanyakan orang akan mengganti beberapa produk yang biasa dikonsumsi dengan yang lebih sehat. Salah satu yang paling dipilih adalah oat milk atau susu oat.

Tapi, ternyata susu oat itu tidak cocok dikonsumsi untuk orang yang sedang diet. Menurut dokter spesialis gizi klinik dr Christopher Andrian, MGizi, SpGK, susu oat belum tentu membantu seseorang untuk menurunkan berat badan.

"Lihat komposisinya. Oat itu (sumbernya) karbohidrat yang mendominasi. Kalau dibikin susu, susunya tinggi akan karbohidrat," jelas dr Christopher saat ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2023).

dr Christopher mengatakan sebagian orang yang sedang diet bahkan menambahkan susu oat dengan oat. Itu sama saja menggandakan jumlah asupan karbohidrat.

Padahal, bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan disarankan untuk membatasi jumlah karbohidrat.

"Kebayang nggak karbohidrat plus karbohidrat, sama dengan makan nasi goreng pakai nasi putih," kata dr Christopher.

"Turun nggak berat badan? Nggak, karena karbohidratnya banyak sekali di situ," sambungnya.

Apa Itu Susu Oat?

Dikutip dari laman Buzz Feed News, susu oat adalah minuman vegan yang terbuat dari gandum utuh yang direndam air, dimasukkan ke blender, dan disaring. Meski susu milk bukan karbohidrat langsung seperti gula atau susu, tetap saja susu oat ini tinggi akan karbohidrat dibandingkan susu lainnya.

"Karbohidratnya pasti lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi atau susu kacang lainnya," kata juru bicara Academy Of Nutrition and Dietetics, Vandana Sheth.

Menurut ahli diet terdaftar, Cynthia Sass, susu oat tanpa pemanis mengandung 16 gram karbohidrat per cangkir. Ini lebih tinggi daripada susu almond tanpa pemanis, yang biasanya hanya 1 gram karbohidrat per cangkir.

Sebagai perbandingan, susu sapi mengandung sekitar 11-13 gram karbohidrat per cangkir. Sementara susu kedelai mengandung 3-15 gram karbohidrat, tergantung jenisnya.

"Karbohidrat dapat memberikan energi dan manfaat lainnya, jadi jika itu yang diinginkan, mungkin itu yang tepat untuk Anda," ungkap Sass.

"Karena memberikan lebih banyak karbohidrat tanpa pemanis, saya merekomendasikannya sebelum berolahraga, baik dalam kopi atau smoothie," pungkasnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Sering Salah Kaprah, Dokter Gizi Ungkap Susu Oat Tak Cocok untuk Diet"