Hagia Sophia

09 July 2023

Ini yang Membuat Warga Jepang Panjang Umur, Hingga Usia Lebih 100 Tahun

Ilustrasi temuan survei perihal alasan banyak warga Jepang hidup panjang umur. Foto: Aisyah Kamaliah

Sudah menjadi rahasia umum, Jepang terkenal akan banyak warganya yang hidup panjang umur, bahkan mencapai usia lebih dari seratus tahun (centenarian) dalam kondisi sehat. Sebenarnya, apa rahasia di baliknya? Benarkah berkenaan dengan pilihan menu makan?

Dikutip dari Nippon.com, perusahaan Q'Sai telah melakukan survei tahunan sejak 2016, mewawancarai 100 orang berusia di atas 100 tahun dan anggota keluarga mereka, untuk meneliti kondisi kehidupan para centenarian yang sehat.

Namun,responden dalam penelitian ini tidak termasuk mereka yang terbaring di tempat tidur atau di rumah sakit. Rata-rata responden dalam penelitian ini berusia 101,45 tahun.

Ketika ditanya tentang rahasia umur panjang, jawaban paling umum yang diberikan oleh lebih dari setengah responden (51 orang) berhubungan dengan pola makan mereka. Misalnya berupa makanan yang disukai atau tidak disukai, makan tiga kali sehari, atau banyak makan sayur. Ada juga responden yang menyinggung pentingnya berhenti minum alkohol.

Lebih lanjut, sebanyak 36 orang menjawab bahwa mereka tetap 'positif' dan fokus kepada pemikiran tentang masa depan dibandingkan hal-hal lainnya.

Tiga makanan teratas yang dimakan oleh centenarian Jepang yang sehat setiap hari adalah nasi (59 orang), sayuran (45 orang), dan produk susu (25 orang). Mereka juga memikirkan apa yang dibutuhkan oleh tubuh mereka dalam memilih menu makan. Misalnya nasi untuk energi, sayuran untuk sumber vitamin dan mineral yang kaya, dan produk susu untuk kalsium untuk memperkuat gigi dan tulang.

Banyak juga responden yang menggunakan cara variatif untuk menambah asupan sayuran. Misalnya dengan memanaskan atau merebus, agar sayuran lebih mudah dikunyah dan dicerna.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Alasan Warga Jepang Panjang Umur, dari Jaga Makan sampai Kurangi Overthinking"