Ilustrasi situasi di Jepang (Foto: Simon Shin/Getty Images) |
Krisis populasi di Jepang semakin ngeri, Kementerian Dalam Negeri Jepang menyebut jumlah populasi di negara itu menyusut lebih dari 800 ribu untuk pertama kalinya.
Penurunan dilaporkan hampir di semua prefektur Jepang. Catatan ini menjadi penanda Jepang 14 kali berturut-turut melaporkan rendahnya populasi sejak 2009 hingga 2022. Secara total populasi saat ini berada di angka 125,4 juta.
Diduga fenomena penurunan populasi hingga angka kelahiran di Jepang disebabkan oleh banyaknya warga yang ogah menikah dan memiliki anak.
Beredar anggapan yang menyatakan masyarakat Jepang terbiasa hidup dengan kenyamanan, teknologi canggih, dan standar yang tinggi. Lingkungan ini memberi mereka banyak kemewahan dan gaya hidup yang relatif mudah.
Akibatnya, beberapa orang dewasa muda mulai memprioritaskan kenyamanan pribadi dan pemanjaan diri, daripada tantangan dan pengorbanan yang terkait dengan membesarkan anak.
Salah satu ibu di Jepang juga sempat viral karena cuitannya di Twitter. Ia mengungkapkan rasa penyesalannya lantaran pernah memilih untuk memiliki bayi.
Setelah memiliki bayi, ibu tanpa diungkap identitasnya itu mengaku tak bisa bangun jam tujuh pagi di akhir pekan, tak bisa memasak sarapan, jalan-jalan di taman, hingga tak bisa tidur tepat pada waktu jam sembilan malam waktu setempat.
"Saya lelah hidup dengan perasaan terus-menerus menekan diri saya yang sebenarnya sejak putri saya lahir," ungkapnya dikutip dari UCA News, Minggu (5/8/2023).
Tweet tersebut mengungkapkan rasa frustasi seorang ibu dan keengganannya untuk berusaha demi anaknya, dan menimbulkan kekhawatiran terkait prioritas keinginan pribadi daripada tanggung jawab orang tua.
Hampir Setengah Warga Jepang yang Belum Menikah Ogah Punya Anak
Dalam riset terpisah yang dilakukan oleh Rohto Pharmaceutical, ditemukan bahwa hampir setengah dari orang yang belum menikah di bawah 30 tahun di Jepang mengatakan mereka tidak menginginkan anak. Dilihat dari jenis kelamin, sebanyak 53 persen pria dan 45,6 persen wanita mengaku tidak tertarik untuk menjadi orang tua.
Riset tersebut dilakukan terhadap 400 responden berusia antara 18 hingga 29 tahun. Sebanyak 49,4 persen di antaranya mengaku tidak tertarik untuk memiliki anak.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Buntut Populasi Anjlok, Ternyata Ini Alasan Ibu di Jepang Ngaku Nyesal Punya Anak"