istimewa |
COVID-19 varian baru 'Eris' atau subvarian Omicron EG.5.1 belakangan bikin geger lantaran memicu lonjakan kasus di Inggris, termasuk rawat inap di rumah sakit. 'Cicit'nya Omicron ini diduga dapat memicu gelombang baru COVID di negara tersebut.
Varian 'Eris' ini telah diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai variant under monitoring (VUM) atau varian yang diawasi pada Juli. Hal ini menyusul prevalensinya yang tercatat di Inggris dan meningkatnya kasus secara internasional, khususnya di Asia.
"Tingkat kasus COVID-19 terus meningkat minggu ini dibandingkan dengan laporan kami sebelumnya. 5,4 persen dari 4.396 spesimen pernapasan yang dilaporkan melalui Sistem Data Mart Pernapasan diidentifikasi sebagai COVID-19. Ini dibandingkan dengan 3,7 persen dari 4.403 dari laporan sebelumnya," kata Badan keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) dalam sebuah laporan.
Kepala UKHSA mengklaim varian tersebut sudah memiliki keunggulan pertumbuhan 20,5 persen dibandingkan jenis varian maupun subvarian lainnya.
Menurut data UKHSA, subvarian Omicron itu telah menyumbang 14,6 persen kasus, menjadikannya yang paling umum kedua di Inggris setelah subvarian Omicron XBB1.16. Tingkat pertumbuhan didasarkan pada sampel pengujian positif yang dilakukan di rumah sakit.
"Arcturus Subvarian Omicron atau disebut XBB.1.16, itu adalah varian yang paling dominan, menyebabkan 39,4 persen dari semua kasus," menurut data UKHSA.
Terkait hal ini Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan meski orang sudah terlindungi dengan vaksin dan infeksi yang terjadi sebelumnya, negara tetap tak boleh lengah.
WHO juga mewanti-wanti bagi orang yang berisiko tinggi, seperti lanjut usia dan komorbid, untuk memakai masker di tempat ramai, mendapat booster jika direkomendasikan, dan memastikan ventilasi udara yang memadai di dalam ruangan.
"Dan kami mendesak pemerintah untuk mempertahankan dan tidak membongkar sistem yang mereka bangun untuk COVID-19," lanjutnya lagi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "COVID-19 Varian Baru 'Eris' Bikin Inggris Ketar-ketir, WHO Wanti-wanti Hal Ini"