Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/YSedova |
Seorang wanita di Indiana, Amerika Serikat, bernama Ashley Summers meninggal dunia setelah menenggak 2 liter air putih dalam waktu singkat 20 menit. Awalnya, merasa amat haus sehingga terburu-buru minum air.
Namun kemudian, wanita 35 tahun itu pingsan dan tidak pernah sadar kembali. Dokter di Indiana University Health Arnett Hospital menjelaskan Summers mengalami hiponatremia.
Para ahli mengungkapkan minum air 2 liter per hari memang sangat penting untuk menjaga agar tubuh tetap terhidrasi. Tetapi, jika terlalu cepat mengkonsumsinya dalam jumlah banyak, bisa menyebabkan kematian.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyarankan untuk tidak minum lebih dari 1,4 liter air dalam satu jam. Pasalnya, itu bisa memicu hiponatremia yang bisa mematikan tubuh.
Dikutip dari Daily Mail, CDC juga memperingatkan hal itu bisa terjadi saat minuman berenergi dan cairan lainnya.
Hiponatremia terjadi ketika kadar natrium dalam darah turun ke tingkat rendah yang tidak normal. Natrium sangat penting untuk mengatur jumlah air dalam tubuh dan mengontrol tekanan darah, saraf, dan otot.
Ketika konsentrasi elektrolit tidak seimbang, kelebihan air menyebabkan sel-sel tubuh membengkak. Ini paling berbahaya jika terjadi di otak, dengan organ tidak dapat membengkak karena tengkorak, menurut National Kidney Foundation. Akibatnya, bisa menyebabkan kejang atau koma, yang bisa berakibat fatal.
Namun, kondisi ini bisa memicu gejala yang tidak terlalu parah, meliputi muntah, sakit kepala, kebingungan, kelelahan, tekanan darah rendah, kelemahan otot, dan kejang.
Hiponatremia terjadi ketika kadar natrium dalam darah, yang biasanya antara 135 dan 145 miliekuivalen/liter (mEq/L), turun di bawah 135 mEq/L.
Meskipun merupakan konsekuensi potensial dari meminum terlalu banyak air, hal itu juga dapat disebabkan oleh gagal ginjal, gagal jantung, dan beberapa obat.
Beberapa kasus dapat dirawat di rumah sakit melalui infus yang mengandung larutan natrium atau obat-obatan. Tetapi, menurut penelitian tingkat kematian di antara mereka yang dirawat adalah sekitar 25 persen.
Kematian dan rawat inap telah dilaporkan setelah orang minum tujuh sampai delapan liter air dalam sehari. Namun, beberapa orang mungkin perlu minum lebih banyak, seperti mereka yang sedang hamil, melakukan olahraga berat, atau sedang dalam pemulihan dari penyakit.
Beberapa Kasus yang Sama
1. Bruce Lee
Dokter mengklaim kematian aktor Bruce Lee disebabkan karena terlalu banyak minum air. Ia meninggal pada usia 32 tahun pada musim panas tahun 1973 saat berada di Hong Kong.
Hasil autopsi saat itu menunjukkan bahwa Bruce meninggal karena pembengkakan otak, yang menurut dokter karena dia mengonsumsi obat penghilang rasa sakit. Tetapi, beberapa teori lain, seperti pembunuhan dan sengatan panas, telah dikemukakan sebagai penyebab kematiannya.
Namun pada November 2022, para peneliti mengatakan asupan cairannya yang berlebihan mungkin menyebabkan dia mengalami hiponatremia.
2. Leah Betts
Wanita bernama Leah Betts dari Essex, Inggris, meninggal dunia di usia 18 tahun pada 16 November 1995. Ia meninggal setelah mengkonsumsi tablet ekstasi, lalu meminum sekitar tujuh liter air.
Dia menenggak sejumlah besar cairan dalam waktu 90 menit dan jatuh koma empat jam kemudian. Leah meninggal lima hari setelah dirawat di rumah sakit, saat alat bantu hidupnya dimatikan.
Sebuah pemeriksaan menentukan kematiannya bukan karena tablet ekstasi, melainkan berapa banyak air yang dia minum. Diperkirakan bahwa dia minum dalam jumlah besar.
Jumlah yang dia minum mengakibatkan keracunan air, dimana fungsi otak terganggu karena asupan air yang berlebihan, yang menyebabkan pembengkakan di otak. Namun, tablet ekstasi bisa mengurangi kemampuannya untuk buang air kecil, memperburuk keracunan air.
"Jika Leah meminum obat itu sendiri, dia mungkin akan selamat. Jika dia meminum air sebanyak itu sendirian, dia akan selamat," kata ahli toksikologi pada pemeriksaan Leah.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Belajar dari Kasus Wanita di AS, Ini Alasan Minum Terlalu Banyak Berujung Fatal"