Hagia Sophia

12 August 2023

Inikah yang Jadi Penyebab Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat?

Polusi udara di Jakarta. (Foto: Rifkianto Nugroho)

Polusi udara di DKI Jakarta belakangan disorot banyak pihak. Kualitas udara yang buruk membuat banyak wilayah di Ibu Kota tampak diselimuti 'kabut' polusi.

Mengenai hal ini, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Sigit Reliantoro mengatakan ada beberapa faktor yang melatarbelakangi buruknya kualitas udara di Jakarta, mulai dari siklus meteorologi sampai faktor pembuangan emisi dari transportasi.

"Kalau dari siklus, bulan Juni, Juli, Agustus itu selalu terjadi peningkatan pencemaran di Jakarta karena dipengaruhi oleh udara dari timur yang kering," kata Sigit dalam konferensi pers, Jumat (11/8/2023).

Di samping itu, pihaknya menyebut telah melakukan kajian di tahun 2020 terkait pemicu polusi udara di Jakarta. Dari bahan bakar, sumber pencemaran batu bara 0,42 persen, dari minyak 9 persen sementara gas 51 persen.

Dari sektor-sektornya, transportasi menyumbang emisi sekitar 44 persen, industri 31 persen, industri energi manufaktur 10 persen, perumahan 14 persen dan komersial 1 persen.

Hasil inventaris emisi diperoleh bahwa total emisi pencemar Sulfur Dioksida (SO2) adalah 4.257 ton per tahun dan pengemisi utamanya adalah sektor industri manufaktur sebesar 61,9 persen. Penyebab utama tingginya emisi Sulfur Dioksida di Industri Manufaktur karena penggunaan batubara.

"Dari evaluasi secara umum, di Indonesia kebijakan mitigasi pengendalian pencemaran udara sudah increase. cuma memang masih banyak peluang-peluang yang perlu diperbaiki. Peluang terbesar mengendalikan kualitas udara itu kalau kita menyentuh dari sektor transportasi baru energi atau alat pengendali pencemaran di industri," pungkas Sigit.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Terungkap! Ini Penyebab Kualitas Udara di Jakarta Tak Sehat"