Hagia Sophia

25 October 2023

Apa Beda Kesemutan dan Saraf Kejepit? Ini Kata Dokter

Ilustrasi kesemutan. (Foto: ilustrasi/thinkstock)

Kesemutan merupakan salah satu bentuk gejala yang kerap dialami oleh pengidap saraf kejepit. Sensasi kesemutan tersebut tak jarang membuat pasien saraf kejepit merasa tidak nyaman beraktivitas.

Namun, sebenarnya ada tidak sih perbedaan kesemutan yang diakibatkan oleh saraf kejepit dengan kesemutan biasa? Dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi dr Omar Luthfi, SpOT(K)-SPINE menuturkan bahwa ada dua faktor penyebab seseorang mengalami kesemutan, yaitu kondisi pada saraf dan aliran darah.

"Contohnya kalau aliran darah itu kalau bisa kita duduk bersila kan itu lama-lama bisa jadi kesemutan. Nah, itu bukan gara-gara saraf itu," ujar dr Omar ketika ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Selasa (24/10/2023).

Ia kemudian juga mencontohkan bahwa pasien diabetes yang mengalami gejala kesemutan juga terjadi akibat masalah pada pembuluh darah. Pembuluh darah yang dipenuhi plak akibat diabetes khususnya pada bagian ujung kaki juga dapat menyebabkan kesemutan.

"Sedangkan kalau gara-gara saraf itu kesemutannya biasanya muncul dipengaruhi sama gerakan kita. Kalau kesemutan karena saraf kejepit itu muncul biasanya kalau lagi bungkuk. Rasanya kayak ketarik terus kebas kesemutan itu langsung muncul. Ketika berdiri tegak, langsung hilang lagi," sambungnya.

Tidak hanya itu saja, kesemutan yang diakibatkan oleh saraf kejepit umumnya juga disertai rasa nyeri. dr Omar menambahkan bahwa kesemutan yang terjadi akibat saraf kejepit biasanya akan muncul sepanjang kaki mulai dari bagian bokong.

Dalam kasus yang berbeda, dr Omar juga mencontohkan kasus saraf terjepit pada orang tua yang disebut dengan lumbar stenosis. Kondisi ini terjadi ketika kanal tulang punggung bawah mengalami penyempitan yang disebabkan oleh penuaan sehingga menyebabkan saraf terjepit.

Kebalikan dengan saraf kejepit hernia nucleus pulposus (HNP) yang umum, pasien lumbar stenosis justru akan merasa lebih 'nyaman' ketika membungkuk daripada berdiri dengan tegak.

"Kebalikannya HNP, kalau HNP itu kan dia bungkuk terus muncul sakit dan kesemutannya, sedangkan kalau pasien lumbar stenosis itu kalau lagi tegak munculnya. Orang tua misalnya jalan 50 meter gitu dia bisa berhenti 2-3 kali untuk istirahat karena jalan sedikit sakit kakinya saraf terjepit. Habis itu berat rasanya keram," ujarnya.

"Biasanya kadang-kadang supaya merasa nyaman dia jalannya bungkuk. Karena punggungnya justru jadi lebih enak gitu," pungkasnya.





























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Sekilas Mirip, Begini Beda Kesemutan Biasa Vs Saraf Kejepit Menurut Dokter"