Viral kisah wanita di Solo mengalami gagal suntik botox, wajahnya menjadi kaku sampai tak bisa senyum berbulan-bulan. Foto: Tangkapan layar viral atas izin yang bersangkutan |
Viral kisah seorang wanita di Solo, Eveline Aprilisa, mengalami kaku di area wajah setelah menjalani suntik botox. Awalnya, ia menjalani prosedur tersebut lantaran ingin memudarkan garis senyum. Tak diduganya, wajahnya malah menjadi kaku sampai-sampai tak bisa tersenyum selama empat bulan.
"Awalnya aku nggak pernah botox tapi terinspirasi sama temanku, pas pertama kali coba, aku cuman di bagian garis senyum dan hasilnya sih biasa saja, karena nggak ada yang notice bilang kalau aku lebih bagus atau gimana," katanya lewat TikTok @evelineaprilisa, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan.
"Terus karena mau ada acara, aku siap-siap deh mau botox full face dan ini hasil setelah satu minggu, nggak bisa ketawa bahkan senyum pun bentuknya kaya mangkok, rasanya kayak nggak bisa naik bagian pinggir bibir," imbuh Eveline.
Dihubungi secara terpisah, dokter spesialis kulit dr I Gusti Nyoman Darmaputra SpKK, SubspOBK, FINSDV, FAADV menjelaskan pada dasarnya, botox atau Botulinum Toxin bekerja melumpuhkan atau merilekskan otot. Sehingga di dunia estetik, prosedur ini dilakukan untuk mengurangi kerutan, misalnya di sekitar mata ketika seseorang tersenyum, atau di antara kedua alis.
"Prosedur botox itu sederhana sekali. Artinya dia cukup disuntikkan pada titik-titik tertentu dan umumnya sangat aman. Ini merupakan tindakan kosmetik atau yang sangat populer, karena dengan sekali injeksi botox itu dalam tiga hari hasilnya langsung kelihatan. Jadi tidak pakai coba-coba, tidak pakai menunggu lama. Tiga hari, misalnya ada kerutan di dahi langsung berkurang atau hilang kerutannya," jelasnya kepada detikcom, Senin (20/11/2023).
"Biasanya (efek suntik botox) bertahan empat sampai enam bulan tergantung seberapa dosis dan bagian mana yang diinjeksikan botox," imbuh dr Darma.
Ditegaskannya, dua hal yang wajib diperhatikan dalam prosedur suntik botoks adalah dosis yang digunakan serta titik-titik lokasi suntikan pada wajah. Perihal dosis misalnya, jika yang diberikan kepada pasien terlalu banyak (overdose), dampak akan menetap di wajah selama empat hingga enam bulan.
Lebih lagi, jika dosis suntikan botox yang diberikan kepada pasien telanjur 'kebanyakan', efeknya tidak akan bisa dihilangkan kecuali hilang dengan sendirinya bersamaan durasi efek botox. Walhasil daripada overdose, dr Darma menerangkan, lebih baik dosis yang diberikan dalam prosedur tersebut dibuat terlalu sedikit (underdose) sehingga pasien tetap bisa berekspresi dengan normal.
"Istilah 'gagal botox' itu sebenarnya artinya terjadi kesalahan dalam penentuan titik lokasi yang boleh dibotox. Kedua adalah dosis botox yang terlalu banyak. Jadi umumnya dua faktor ini yang perlu diperhatikan," tutur dr Darma.
"Jadi memang tidak boleh sembarangan melakukan tindakan botox karena titik-titiknya itu ada yang khusus, yang setiap orang kadang berbeda di wajah orang, di situ perlu skill dokter dalam menentukan otot mana yang bisa dilumpuhkan dan yang mana yang tidak," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Viral Dialami Wanita Solo, Ini yang Bisa Terjadi pada Wajah akibat Gagal Botox"