Hagia Sophia

21 November 2023

Remaja Ini Hampir Meninggal Akibat Tampon yang Konon Miliki 'Daya Serap Ekstra'

Ilustrasi tampon. Foto: Getty Images/iStockphoto/gregory_lee

Seorang ibu di Amerika Serikat, Javon Johnson (46), mengisahkan bagaimana kedua putrinya hampir meninggal dunia gegara tampon menstruasi. Dijelaskannya, kedua putrinya itu sempat berada dalam kondisi kritis akibat mengalami peradangan organ. Apa yang terjadi?

"Mereka berdua berada dalam kondisi yang sangat buruk. Ini adalah situasi yang sensitif karena organ mereka meradang dan berisiko mati," ungkap Javon dikutip dari New York Post, Senin (20/11/2023).

Ia menjelaskan, salah satu putrinya yakni Devine (21) jatuh sakit pada Mei 2022 setelah menggunakan tampon dengan klaim 'daya serap super plus'. Sesaat setelah haid Devine selesai, Devine mengalami gejala mirip flu. Gejalanya kian memburuk sampai akhirnya tak bisa berjalan tanpa bantuan, sehingga harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama seminggu.

Tak lama setelahnya, putri Johnson lainnya yakni Jaya (17) mengalami gejala serupa setelah sempat berenang sembari menggunakan tampon saat tengah berlibur. Javon sempat mengira, Jaya terkena heat stroke lantaran muncul juga gejala berupa kemerahan di telapak tangan. Seiring waktu, kondisi Jaya memburuk dengan gejala baru berupa mual dan demam tinggi.

Jaya segera dilarikan ke rumah sakit, namun hanya diberi obat ibuprofen. Setelah pulang ke rumah, Jaya pingsan hingga akhirnya kembali dilarikan ke rumah sakit. Barulah saat itu Jaya didiagnosis menderita sepsis akibat sindrom syok toksik, sama seperti Devine.

Mengacu pada laman Cleveland Clinic, sindrom syok toksik, yang sering dikaitkan dengan penggunaan tampon, adalah infeksi bakteri yang menyerang 1 dari setiap 100.000 orang. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan organ yang parah, hingga risiko kematian.

"Itu adalah momen deja vu ketika kami mendapat diagnosis yang sama untuk (Jaya) hanya 30 hari kemudian (setelah Devine masuk RS)," ungkap Javon.

"Kami baru saja mengeluarkan satu anak dari ICU, yang masih dalam masa pemulihan, dan sekarang kami memiliki satu anak lagi yang akan memulai proses ini lagi, namun kondisinya terlihat lebih buruk," imbuhnya.

Javon menjelaskan, dokter sempat menyebut infeksi yang dialami kedua putrinya itu disebabkan paparan bahan kimia dengan potensi lebih tinggi pada tampon dengan daya serap ekstra.




























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "2 Remaja Putri Nyaris Tewas Gegara Tampon Daya Serap Ekstra"